Ilustrasi medcom.id
Ilustrasi medcom.id

4 Fakta Seputar Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Indonesia

Patrick Pinaria • 03 Maret 2021 17:24
Jakarta: Indonesia kembali mendapat kabar tak mengenakkan. Setelah dilanda covid-19 selama setahun, Tanah Air justru menemukan varian baru dari virus tersebut pada Selasa 2 Maret.
 
Kabar mengejutkan tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dante Harbuwono lewat konferensi pers virtual.
 
"Tepat dalam satu tahun (covid-19) kita menemukan B117 UK mutation. Ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan dua kasus," ujar Dante.

Dante menyebut temuan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 462 spesimen dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini diyakini akan membuat penanganan pandemi covid-19 semakin sulit.
 
"Tantangan baru lebih kembangkan proses-proses berkaitan dengan riset, model penanganan lebih baik, dan studi-studi epidemiologis secara analitik karena proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," tutur dia.
 
Meski varian baru covid-19 bernama B117 itu sudah ditemukan di Indonesia, belum diketahui seperti apa gejala dan bagaimana virus itu bertahan hidup. Berikut fakta-fakta seputar varian baru covid yang perlu Anda ketahui dan sudah dirangkum Medcom.id:
 
1. Daya penularan lebih cepat
 
Virus korona varian baru B117 punya daya penularan yang lebih cepat ketimbang virus korona sebelumnya. Setidaknya kemampuan transmisi virus ini mencapai 70 persen.
 
Hal itu sempat diungkapkan Kedutaan Besar Inggris ketika varian baru tersebut ditemukan pertama kali di negara mereka.
 
"Mutasi virus apa pun bukan lah hal aneh. Semua virus bermutasi seiring waktu dan varian baru muncul secara teratur," kata Kedubes Inggris.
 
"Saat ini, tidak ada yang menunjukkan bahwa varian ini mungkin menyebabkan penyakit serius, lebih sulit untuk dideteksi, atau memengaruhi kemanjuran vaksin," imbuhnya.
 
2. Varian baru virus korona memiliki empat gejala 
 
Virus korona varian baru dipastikan memiliki empat gejala seperti batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri otot. Keempat gejala tersebut merupakan hasil survei dari Kantor Statistik Nasional Inggris (Office For National Statistics).
 
3. Mutasi virus korona belum terbukti mematikan
 
Mutasi virus korona memang lebih mengkhawatirkan ketimbang virus korona sebelumnya. Sebab, virus tersebut memiliki daya penularan yang lebih cepat. Namun, menurut WHO, virus tersebut belum tentu lebih mematikan ketimbang virus korona aslinya. 
 
"Virus bermutasi sepanjang waktu itu alami dan sudah diprediksi. Otoritas Inggris melaporkan virus B117 lebih mudah menular," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros A. Ghebreyesus.
 
"Tetapi, sejauh ini, tidak ada bukti varian baru virus membuat penyakit pernapasan lebih parah dan mematikan," lanjutnya.
 
4. Belum ada bukti mutasi covid-19 kebal terhadap vaksin
 
Varian baru virus korona juga belum bisa dipastikan kebal vaksin. Hal tersebut disampaikan Kepala Teknis Penanganan Covid-19 WHO Maria van Kerkhove.
 
"Peneliti Inggris akan memberikan informasi secepatnya dan akan segera melaporkan perkembangan kepada WHO terkait virus B117. Kabar baiknya Inggris tidak yakin virus ini mempengaruhi kinerja vaksin. Tetapi, akan ada banyak informasi lagi yang datang dari penelitian yang berlangsung saat ini," ujar Maria.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan