medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa timur berhasil melengkapi sampel deoxyribonucleic acid (DNA) korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. DNA sangat penting untuk mengungkap identitas korban.
"Untuk data antemortem DNA bagi 162 korban sudah lengkap," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono di Mapolda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/1/2015).
Sampel DNA yang terakhir masuk dari Johanes Abraham, ayah korban Viona Florencia Abraham dan Indah Dany Abraham. Tim DVI dipimpin Kapolda NTT Brigjen Pol Endang Sunjaya menemui Johanes di Pulau Letti, Maluku, untuk mengambil air liur, darah kering, dan darah basah.
Data tersebut selanjutnya akan dicocokkan dengan DNA korban.
AirAsia QZ8501 membawa 155 penumpang dan tujuh kru jatuh di perairan Selat Karimata saat penerbangan dari Surabaya-Singapura, 28 Desember lalu. Dari 48 korban yang ditemukan, 40 di antaranya sudah teridentifikasi.
medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa timur berhasil melengkapi sampel
deoxyribonucleic acid (DNA) korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. DNA sangat penting untuk mengungkap identitas korban.
"Untuk data
antemortem DNA bagi 162 korban sudah lengkap," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono di Mapolda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/1/2015).
Sampel DNA yang terakhir masuk dari Johanes Abraham, ayah korban Viona Florencia Abraham dan Indah Dany Abraham. Tim DVI dipimpin Kapolda NTT Brigjen Pol Endang Sunjaya menemui Johanes di Pulau Letti, Maluku, untuk mengambil air liur, darah kering, dan darah basah.
Data tersebut selanjutnya akan dicocokkan dengan DNA korban.
AirAsia QZ8501 membawa 155 penumpang dan tujuh kru jatuh di perairan Selat Karimata saat penerbangan dari Surabaya-Singapura, 28 Desember lalu. Dari 48 korban yang ditemukan, 40 di antaranya sudah teridentifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)