medcom.id, Jakarta: Proses pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501 melibatkan ribuan personel, dalam dan luar negeri. Peralatan yang digunakan pun beragam, baik di laut, udara maupun darat. Tapi siapa sangka anggaran yang dikeluarkan Basarnas amat minim.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo menegaskan, selama 16 hari operasi pihaknya hanya merogoh kocek sebesar Rp537,8 juta. "Kita banyak dibantu pihak lain," kata Soelistyo dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Soelistyo mengakui, insiden AirAsia membetot kepedulian banyak pihak. Mulai pemerintah daerah, perusahaan BUMN, hingga swasta dan lembaga sosial. "Banyak yang membantu kita," aku dia.
Soelistyo mengaku belum dapat melaporkan keuangan lebih rinci tentang pengeluaran seluruh operasi. Ia berjanji akan memaparkan secara transparan seluruh anggaran yang dipakai dan bantuan yang diterima oleh Basarnas.
"Nanti kita dapat laporan dari bawah, bottom up. Setelah kita kumpulkan akan kita minta BPKP untuk memeriksa. Kalau ada yang misalnya tidak tepat, akan diperbaiki," tegas dia.
Sampai berita ini ditulis, tim sudah menemukan 53 jasad penumpang burung besi berbadan merah itu. AirAsia QZ8501 hilang kontak, Minggu (28/12/2014) pukul 07.24, ketika tengah mengudara dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, menuju Changi, Singapura. Pesawat mengangkut 162 penumpang plus awak.
medcom.id, Jakarta: Proses pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501 melibatkan ribuan personel, dalam dan luar negeri. Peralatan yang digunakan pun beragam, baik di laut, udara maupun darat. Tapi siapa sangka anggaran yang dikeluarkan Basarnas amat minim.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo menegaskan, selama 16 hari operasi pihaknya hanya merogoh kocek sebesar Rp537,8 juta. "Kita banyak dibantu pihak lain," kata Soelistyo dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Soelistyo mengakui, insiden AirAsia membetot kepedulian banyak pihak. Mulai pemerintah daerah, perusahaan BUMN, hingga swasta dan lembaga sosial. "Banyak yang membantu kita," aku dia.
Soelistyo mengaku belum dapat melaporkan keuangan lebih rinci tentang pengeluaran seluruh operasi. Ia berjanji akan memaparkan secara transparan seluruh anggaran yang dipakai dan bantuan yang diterima oleh Basarnas.
"Nanti kita dapat laporan dari bawah,
bottom up. Setelah kita kumpulkan akan kita minta BPKP untuk memeriksa. Kalau ada yang misalnya tidak tepat, akan diperbaiki," tegas dia.
Sampai berita ini ditulis, tim sudah menemukan 53 jasad penumpang burung besi berbadan merah itu. AirAsia QZ8501 hilang kontak, Minggu (28/12/2014) pukul 07.24, ketika tengah mengudara dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, menuju Changi, Singapura. Pesawat mengangkut 162 penumpang plus awak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)