medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) gagal mengidentifikasi jenazah korban AirAsia QZ8501 sejak Minggu, 18 Januari lalu. Kendati demikian, keluarga masih setia mendatangi posko tim DVI di Polda Jatim, Surabaya, Jatim.
Pantauan Metrotvnews.com, beberapa anggota keluarga terlihat sudah berdatangan ke markas di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur, sejak Selasa (20/1/2015) pagi. Namun mereka tak mau banyak berkomentar.
Rombongan keluarga itu langsung memasuki posko ante mortem yang juga sekaligus ruang tunggu bagi korban. Ruang itu dijaga ketat petugas aviation security berseragam hitam pekat. Hanya anggota keluarga korban yang menggunakan tanda pengenal hitam bertuliskan keluarga korban yang bisa masuk.
Di dalam ruangan itu, anggota keluarga korban disediakan berbagai kebutuhan mulai dari informasi identifikasi teraktual sampai masalah makan sehari-hari. Biasanya, pihak tim DVI akan memberi tahu keluarga terlebih dulu baru merilis info korban yang teridentifikasi kepada media.
Sementara itu, Tim DVI yang terdiri dari berbagai ahli masih sibuk memeriksa korban dan menggelar rapat konsolidasi.. Rapat itu berjalan alot lantaran belum ada titik temu antara data ante mortem dengan post mortem.
Sampai saat ini, ada delapan jenazah yang harus diungkap identitasnya oleh Tim DVI. Angka ini termasuk tiga jenazah yang baru tiba Senin kemarin. Sebagai informasi, tim itu sudah berhasil mengidentifikasi 45 jenazah dari 53 korban yang mereka terima.
medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) gagal mengidentifikasi jenazah korban AirAsia QZ8501 sejak Minggu, 18 Januari lalu. Kendati demikian, keluarga masih setia mendatangi posko tim DVI di Polda Jatim, Surabaya, Jatim.
Pantauan
Metrotvnews.com, beberapa anggota keluarga terlihat sudah berdatangan ke markas di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jawa Timur, sejak Selasa (20/1/2015) pagi. Namun mereka tak mau banyak berkomentar.
Rombongan keluarga itu langsung memasuki posko ante mortem yang juga sekaligus ruang tunggu bagi korban. Ruang itu dijaga ketat petugas aviation security berseragam hitam pekat. Hanya anggota keluarga korban yang menggunakan tanda pengenal hitam bertuliskan keluarga korban yang bisa masuk.
Di dalam ruangan itu, anggota keluarga korban disediakan berbagai kebutuhan mulai dari informasi identifikasi teraktual sampai masalah makan sehari-hari. Biasanya, pihak tim DVI akan memberi tahu keluarga terlebih dulu baru merilis info korban yang teridentifikasi kepada media.
Sementara itu, Tim DVI yang terdiri dari berbagai ahli masih sibuk memeriksa korban dan menggelar rapat konsolidasi.. Rapat itu berjalan alot lantaran belum ada titik temu antara data ante mortem dengan post mortem.
Sampai saat ini, ada delapan jenazah yang harus diungkap identitasnya oleh Tim DVI. Angka ini termasuk tiga jenazah yang baru tiba Senin kemarin. Sebagai informasi, tim itu sudah berhasil mengidentifikasi 45 jenazah dari 53 korban yang mereka terima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)