medcom.id, Jakarta: Kepala Sekolah SMK Bhakti, Jakarta, Idhata Radix Gunawan mengatakan motivasi siswa untuk ikut ujian nasional (UN) 2015 menurun. Penyebabnya, hasil UN tidak lagi menentukan kelulusan.
"Tahun ini kurang "greget" karena tidak lagi menentukan kelulusan," kata Radix, Senin (13/4/2015).
Jumlah siswa yang ikut UN di SMK Bhakti Idhata sebanyak 137 siswa dari jurusan multimedia, teknik komputer jaringan dan rekayasa komputer.
"Kami tetap memberi motivasi agar siswa tetap semangat dalam mengikuti UN, meskipun tidak lagi menentukan kelulusan," jelas dia.
Sekolah juga melaksanakan zikir bersama agar UN berjalan lancar. Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN 2015 tidak lagi menentukan kelulusan, namun digunakan untuk pemetaan dan pertimbangan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Pada UN 2015, juga diselenggarakan UN berbasis komputer di 585 SMA/SMK serta SMP di Tanah Air. Kemdikbud menetapkan nilai standar 5,5. Namun jika siswa tidak memenuhi nilai standar, maka tidak ada kewajiban mengulang.
Menteri Pendidikan dan Kebuudayaan Anies Baswedan akan mengevaluasi pelaksanaan UN 2015. "Dalam pelaksanaan UN yang paling ditekankan kejujuran, baru prestasi. Sekolah juga harus menjaga integritasnya," cetus Anies.
medcom.id, Jakarta: Kepala Sekolah SMK Bhakti, Jakarta, Idhata Radix Gunawan mengatakan motivasi siswa untuk ikut ujian nasional (UN) 2015 menurun. Penyebabnya, hasil UN tidak lagi menentukan kelulusan.
"Tahun ini kurang "greget" karena tidak lagi menentukan kelulusan," kata Radix, Senin (13/4/2015).
Jumlah siswa yang ikut UN di SMK Bhakti Idhata sebanyak 137 siswa dari jurusan multimedia, teknik komputer jaringan dan rekayasa komputer.
"Kami tetap memberi motivasi agar siswa tetap semangat dalam mengikuti UN,
meskipun tidak lagi menentukan kelulusan," jelas dia.
Sekolah juga melaksanakan zikir bersama agar UN berjalan lancar. Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN 2015 tidak lagi menentukan kelulusan, namun digunakan untuk pemetaan dan pertimbangan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Pada UN 2015, juga diselenggarakan UN berbasis komputer di 585 SMA/SMK serta SMP di Tanah Air. Kemdikbud menetapkan nilai standar 5,5. Namun jika siswa tidak memenuhi nilai standar, maka tidak ada kewajiban mengulang.
Menteri Pendidikan dan Kebuudayaan Anies Baswedan akan mengevaluasi pelaksanaan UN 2015. "Dalam pelaksanaan UN yang paling ditekankan kejujuran, baru prestasi. Sekolah juga harus menjaga integritasnya," cetus Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)