Jakarta: Pengamat Terorisme Ridwan Habib meminta Polri menjelaskan secara utuh kronologis penyerangan, penyanderaan, sampai dengan jatuhnya korban jiwa dalam insiden kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Bila perlu kronologis dijelaskan per jam selama peristiwa.
"Jelaskan ke publik seterang-terangnya karena spekulasinya macam-macam. Bagaimana bisa teroris merampas senjata dan membunuh. Di media sosial ramai sekali bahkan ada yang sebut rekayasa, harus dijelaskan kemudian dievaluasi," ujar Ridwan dalam Primetime News, Kamis, 10 Mei 2018.
Ridwan menilai kerusuhan di Mako Brimob tak ubahnya dengan peristiwa tragis. Sangat tak bernurani jika ada yang menyebut bahwa kerusuhan tersebut hanya sandiwara atau skenario politik.
Selain itu Polri juga harus memastikan tahanan yang terlibat dalam kerusuhan dipidanakan. Mereka tidak bisa dibiarkan melenggang begitu saja ke Nusakambangan tanpa ada proses hukum berikutnya.
"Karena ini teror baru yang harus dilacak siapa provokatornya, siapa saja yang terlibat, yang menembak atau memukul harus diusut sampai tuntas. Dengan begitu masyarakat percaya bahwa Polri memang menegakkan keadilan," jelas dia.
Jakarta: Pengamat Terorisme Ridwan Habib meminta Polri menjelaskan secara utuh kronologis penyerangan, penyanderaan, sampai dengan jatuhnya korban jiwa dalam insiden kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Bila perlu kronologis dijelaskan per jam selama peristiwa.
"Jelaskan ke publik seterang-terangnya karena spekulasinya macam-macam. Bagaimana bisa teroris merampas senjata dan membunuh. Di media sosial ramai sekali bahkan ada yang sebut rekayasa, harus dijelaskan kemudian dievaluasi," ujar Ridwan dalam Primetime News, Kamis, 10 Mei 2018.
Ridwan menilai kerusuhan di Mako Brimob tak ubahnya dengan peristiwa tragis. Sangat tak bernurani jika ada yang menyebut bahwa kerusuhan tersebut hanya sandiwara atau skenario politik.
Selain itu Polri juga harus memastikan tahanan yang terlibat dalam kerusuhan dipidanakan. Mereka tidak bisa dibiarkan melenggang begitu saja ke Nusakambangan tanpa ada proses hukum berikutnya.
"Karena ini teror baru yang harus dilacak siapa provokatornya, siapa saja yang terlibat, yang menembak atau memukul harus diusut sampai tuntas. Dengan begitu masyarakat percaya bahwa Polri memang menegakkan keadilan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)