Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika memantau konten negatif yang beredar setelah gempa bumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu, dan Mamuju, Sulawesi Tengah.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan pemantauan dilakukan di jaringan internet baik melalui situs maupun media sosial dan platform chatting.
"Hasilnya ditemukan konten berisi informasi hoaks yang beredar," kata Ferdinandus dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Oktober 2018.
Ferdinandus menjelaskan, informasi hoaks yang ditemukan adalah tentang Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa Retak (gambar hoaks). Nyatanya, Bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.
Informasi lainnya soal korban musibah (gambar hoaks). Faktanya, foto yang digunakan tersebut adalah foto kejadian gempa tsunami aceh 26 Desember 2004 yang disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa tsunami Palu.
"Hoaks Wali Kota Palu meninggal (gambar hoaks]), faktanya Wali Kota Palu Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan tanggap darurat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah," ungkap Ferdinandus.
Ferdinandus mengatakan, informasi hoaks selanjutnya adalah mengenai gempa bumi susulan (gambar hoaks). Menurut Ferdinandus, tidak ada satu pun negara di dunia dan ilmu pengetahuan yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
Hoaks selanjutnya menurut Ferdinandus yaitu informasi gerak cepat relawan Front Pembela Islam (FPI) evakuasi korban gempa Palu. Faktanya dalam gambar yang tersebar adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
"Hoaks mayat yang minta gempa (gambar hoaks). Faktanya gambar itu diambil dari kejadian di Sungai Siak, Pekanbaru, Riau. Hoaks 2 Oktober terjadi gempa bumi lagi (gambar hoaks). Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Humas BNPB)," beber Ferdinandus.
Menurut Ferdinandus, informasi hoaks terakhir adalah penerbangan gratis dari Makassar menuju Palu bagi keluarga korban. Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat.
Ferdinandus menegaskan, pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi lansia, wanita, dan anak-anak, serta pasien ke Makassar.
"Kementerian Kominfo mengimbau masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.
Demikian disampaikan," pungkas Ferdinandus.
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika memantau konten negatif yang beredar setelah gempa bumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu, dan Mamuju, Sulawesi Tengah.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan pemantauan dilakukan di jaringan internet baik melalui situs maupun media sosial dan platform chatting.
"Hasilnya ditemukan konten berisi informasi hoaks yang beredar," kata Ferdinandus dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Oktober 2018.
Ferdinandus menjelaskan, informasi hoaks yang ditemukan adalah tentang Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa Retak (gambar hoaks). Nyatanya, Bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.
Informasi lainnya soal korban musibah (gambar hoaks). Faktanya, foto yang digunakan tersebut adalah foto kejadian gempa tsunami aceh 26 Desember 2004 yang disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa tsunami Palu.
"Hoaks Wali Kota Palu meninggal (gambar hoaks]), faktanya Wali Kota Palu Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan tanggap darurat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah," ungkap Ferdinandus.
Ferdinandus mengatakan, informasi hoaks selanjutnya adalah mengenai gempa bumi susulan (gambar hoaks). Menurut Ferdinandus, tidak ada satu pun negara di dunia dan ilmu pengetahuan yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
Hoaks selanjutnya menurut Ferdinandus yaitu informasi gerak cepat relawan Front Pembela Islam (FPI) evakuasi korban gempa Palu. Faktanya dalam gambar yang tersebar adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
"Hoaks mayat yang minta gempa (gambar hoaks). Faktanya gambar itu diambil dari kejadian di Sungai Siak, Pekanbaru, Riau. Hoaks 2 Oktober terjadi gempa bumi lagi (gambar hoaks). Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Humas BNPB)," beber Ferdinandus.
Menurut Ferdinandus, informasi hoaks terakhir adalah penerbangan gratis dari Makassar menuju Palu bagi keluarga korban. Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat.
Ferdinandus menegaskan, pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi lansia, wanita, dan anak-anak, serta pasien ke Makassar.
"Kementerian Kominfo mengimbau masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.
Demikian disampaikan," pungkas Ferdinandus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)