medcom.id, Jakarta: Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat, (20/5/2016).
Aksi unjuk rasa itu bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei. Sebelum menggelar aksi, mereka longmarch dari Patung Kuda menuju depan Istana.
Kemudian para mahasiswa salat Jumat berjamaah. Rangkaian aksi tersebut mendapat pengawalan dari 300 aparat keamanan.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM-SI unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jumat (20/5/2016). Foto: MTVN/Desi Angriani
Dalam orasinya, Koordinator Pusat BEM seluruh Indonesia Tito Wibisono menuntut pemerintah menghadirkan kebijakan pro-rakyat dan meminta direalisasikannya pemerataan kesejahrteraan rakyat Indonesia.
"Yang kita lihat saat ini Jokowi dan JK belum sadar kalau mereka sudah jadi Presiden. Mereka masih dikuasai real lain," sorak Tito ditimpali rekan-rekannya.
Mereka juga menuntut jaminan perlindungan terhadap kebebasan berekspresi dan beraspirasi."Di tiap mahasiwaa dipukul. Di Balkot dihantam polisi. Seolah kita diadu domba dengan pemerintah," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat, (20/5/2016).
Aksi unjuk rasa itu bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei. Sebelum menggelar aksi, mereka
longmarch dari Patung Kuda menuju depan Istana.
Kemudian para mahasiswa salat Jumat berjamaah. Rangkaian aksi tersebut mendapat pengawalan dari 300 aparat keamanan.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM-SI unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jumat (20/5/2016). Foto: MTVN/Desi Angriani
Dalam orasinya, Koordinator Pusat BEM seluruh Indonesia Tito Wibisono menuntut pemerintah menghadirkan kebijakan pro-rakyat dan meminta direalisasikannya pemerataan kesejahrteraan rakyat Indonesia.
"Yang kita lihat saat ini Jokowi dan JK belum sadar kalau mereka sudah jadi Presiden. Mereka masih dikuasai real lain," sorak Tito ditimpali rekan-rekannya.
Mereka juga menuntut jaminan perlindungan terhadap kebebasan berekspresi dan beraspirasi."Di tiap mahasiwaa dipukul. Di Balkot dihantam polisi. Seolah kita diadu domba dengan pemerintah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)