Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan tes covid-19 tetap perlu dilakukan meskipun tes antigen dan polymerase chain reaction (PCR) tak lagi diwajibkan untuk perjalanan domestik. Tes untuk mencegah lonjakan kasus covid-19.
“Tes tetap penting dilakukan ketika mengalami gejala maupun berkontak erat dengan orang yang terkonfirmasi covid-19,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022.
Wiku mengatakan tes covid-19 merupakan satu-satunya cara membedakan orang positif dengan orang sehat. Sehingga, upaya pencegahan dan penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Baca: Makin Longgar! Nonton Basket IBL Tak Perlu Antigen, Tapi Ada Syaratnya
Menurut Wiku, tes covid-19 jangan hanya dianggap sebagai syarat perjalanan. Melainkan, ikhtiar dalam menekan penularan virus berbahaya itu.
“Jujur dan berinisiatif tes ketika bergejala dan kontak erat kunci pencegahan penularan semakin meluas,” ujar dia.
Wiku menyebut jumlah orang yang diperiksa, baik tes antigen maupun PCR menurun. Hanya 700 ribu orang yang melakukan tes pada pekan ini.
“Ini terbilang rendah mengingat pada puncak Omicron jumlah orang yang diperiksa lebih dari dua juta orang,” tutur Wiku.
Jakarta: Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan tes covid-19 tetap perlu dilakukan meskipun
tes antigen dan
polymerase chain reaction (PCR) tak lagi diwajibkan untuk perjalanan domestik. Tes untuk mencegah lonjakan kasus covid-19.
“Tes tetap penting dilakukan ketika mengalami gejala maupun berkontak erat dengan orang yang terkonfirmasi covid-19,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022.
Wiku mengatakan
tes covid-19 merupakan satu-satunya cara membedakan orang positif dengan orang sehat. Sehingga, upaya pencegahan dan penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Baca:
Makin Longgar! Nonton Basket IBL Tak Perlu Antigen, Tapi Ada Syaratnya
Menurut Wiku, tes covid-19 jangan hanya dianggap sebagai syarat perjalanan. Melainkan, ikhtiar dalam menekan penularan virus berbahaya itu.
“Jujur dan berinisiatif tes ketika bergejala dan kontak erat kunci pencegahan penularan semakin meluas,” ujar dia.
Wiku menyebut jumlah orang yang diperiksa, baik tes antigen maupun PCR menurun. Hanya 700 ribu orang yang melakukan tes pada pekan ini.
“Ini terbilang rendah mengingat pada puncak Omicron jumlah orang yang diperiksa lebih dari dua juta orang,” tutur Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)