medcom.id, Jakarta: Kasus pembakaran hutan tak kunjung tuntas. Pembakarnya sulit terungkap. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar meminta maaf atas kondisi itu.
"Saya harus minta maaf penyelesaian masalah hukum tidak sesederhana yang saya bayangkan ketika September-Oktober kita bicara bersama," jelas Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Faktanya, kata Siti, kondisi di lapangan sangat rumit dan tak mudah. Beberapa kesulitan tersebut ialah luas dan penyebaran wilayah yang sulit dijangkau. Identifikasi pun diakui bukan perkara mudah. Namun dia menjamin proses hukum terus berjalan.
Siti berjanji terus bekerja menuntaskan kasus ini. Ia sadar publik menunggu ujung kasus yang merugikan masyarakat baik secara materiil maupun non materiil.
"Kita akan lakukan penindakan terus-menerus," tegas dia.
Hingga saat ini, tambahnya, semua pihak harus waspada. Sebab, berdasarkan data terkahir yang ia terima, rentang Januari-Februari titik api di Riau masih berkisar 30 hingga 60 hot spot. Meski begitu, jumlah ini dinilai jauh lebih baik ketimbang tahun lalu yang berkisar di angka 190-an.
Jumlah titik api di Jambi pun jauh berkurang. Dari tahun lalu 140-160, rentang Januari-Februari hanya tercatat 1 hingga 2 titik api.
"Yang mengkhawatirkan adalah Papua yang di tahun lalu masih kosong, sekarang angkanya sudah di 370-500-an," jelas dia.
medcom.id, Jakarta: Kasus pembakaran hutan tak kunjung tuntas. Pembakarnya sulit terungkap. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar meminta maaf atas kondisi itu.
"Saya harus minta maaf penyelesaian masalah hukum tidak sesederhana yang saya bayangkan ketika September-Oktober kita bicara bersama," jelas Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Faktanya, kata Siti, kondisi di lapangan sangat rumit dan tak mudah. Beberapa kesulitan tersebut ialah luas dan penyebaran wilayah yang sulit dijangkau. Identifikasi pun diakui bukan perkara mudah. Namun dia menjamin proses hukum terus berjalan.
Siti berjanji terus bekerja menuntaskan kasus ini. Ia sadar publik menunggu ujung kasus yang merugikan masyarakat baik secara materiil maupun non materiil.
"Kita akan lakukan penindakan terus-menerus," tegas dia.
Hingga saat ini, tambahnya, semua pihak harus waspada. Sebab, berdasarkan data terkahir yang ia terima, rentang Januari-Februari titik api di Riau masih berkisar 30 hingga 60 hot spot. Meski begitu, jumlah ini dinilai jauh lebih baik ketimbang tahun lalu yang berkisar di angka 190-an.
Jumlah titik api di Jambi pun jauh berkurang. Dari tahun lalu 140-160, rentang Januari-Februari hanya tercatat 1 hingga 2 titik api.
"Yang mengkhawatirkan adalah Papua yang di tahun lalu masih kosong, sekarang angkanya sudah di 370-500-an," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)