Kotak proyeksi gerhana matahari buatan Ade/Metrotvnews.com/Ilham Wibowo
Kotak proyeksi gerhana matahari buatan Ade/Metrotvnews.com/Ilham Wibowo

Ade Jadikan Kardus sebagai Alat Saksikan GMT

Ilham wibowo • 09 Maret 2016 08:21
medcom.id, Jakarta: Ade Irawan, 35, menjadi perhatian warga di Pelataran Taman Ismail Marzuki. Ia membawa sebuah kardus yang ditutupi alumunium foil untuk menyaksikan gerhana matahari total (GMT).
 
Ayah dua orang anak ini mengaku telah membaca referensi dari berbagai sumber sebelum membuat kotak proyeksi gerhana matahari. Menurutnya, benda ini lebih aman ketimbang menyaksikan GMT tanpa perantara.
 
"Selain itu juga, saya sudah prediksi kacamata gerhana gratis pasti sudah habis. Benda ini saya rasa lebih aman karena tidak kontak langsung," kata Ade kepada Metrotvnews.com, Rabu (9/3/2016)

Lulusan ilmu Statistik ini menuturkan, ia hanya memerlukan sebuah kotak sisa minuman kemudian dilubangi dan dilapisi alumunium foil. Alat untuk mengamati fenomena astronomi itu ia buat dengan modal Rp7.000.
 
"Lapisan Alumnium saya buat satu lubang dengan jarum. Kemudian proyeksi proses gerhannanya bisa kita tengok di dalam kardus," paparnya.
 
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, ada maupun tidak terjadi gerhana matahari total, menatap langsung matahari memang berbahaya. Apalagi bila dilakukan dalam waktu lama. Sebab, paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan merusak lapisan retina mata.
 
“Cahaya GMT sama dengan cahaya matahari biasa. Kalau hanya beberapa detik saja tidak masalah,” ucap Astronom lulusan ITB ini.
 
Ia menuturkan, masyarakat boleh menyaksikan fenomena langka ini secara langsung. Namun, untuk mengurangi risiki kerusakan retina mata, dianjurkan menggunakan lapisan pelindung mata.
 
Peneliti antariksa ini menuturkan, menggunakan kacamata GMT merupakan cara paling aman menyaksikan peristiwa langit itu. Kacamata GMT adalah kacamata khusus yang dilengkapi filter Neutral Density 5. Kacamata ini berfungsi mereduksi pancaran sinar matahari hingga 100 ribu kali sinar matahari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan