Petugas Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara lokasi kejadian bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019). ANT/Aloysius Jarot.
Petugas Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara lokasi kejadian bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019). ANT/Aloysius Jarot.

MUI Mengutuk Bom Bunuh Diri Kartasura

Antara • 04 Juni 2019 13:44
Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam insiden bom bunuh diri di Pospam 1 Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Sekjen MUI Anwar Abbas mengatakan Islam sangat mengutuk praktik bom bunuh diri.
 
"Islam jelas-jelas sangat mencela praktik bom bunuh diri. Oleh Majelis Ulama Indonesia masalah bom bunuh diri diperjelas melalui fatwa nomor 3 tahun 2004," kata Anwar di Jakarta, Selasa, 4 Juni 2019.
 
Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Terpapar ISIS

Fatwa nomor 3 Tahun 2004 itu mengharamkan praktik bom bunuh diri. MUI menilai bom bunuh diri merupakan tindakan keputusasaan dan mencelakakan diri sendiri, meski dilakukan di daerah perang atau di wilayah damai.
 
"Oleh karena itu kalau ada orang yang melakukan praktik bom bunuh diri tersebut, maka MUI jelas-jelas mengecam tindakan tersebut karena perbuatan itu jelas-jelas melanggar ketentuan dari ajaran agama," tegas Anwar.    
 
Anwar berharap Polri dapat mengungkap motif pelaku bom bunuh diri tersebut. Seluruh pihak juga diminta aktif mencari solusi agar insiden serupa tak lagi terulang.
 
"Jadi kita sangat berharap agar pihak kepolisian benar-benar dapat menemukan motifnya yang sebenarnya, agar kita sebagai bangsa dapat mencarikan solusi dan tindakan pencegahannya di masa depan," harap dia.   
 
RA melakukan aksi bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Senin, 3 Juni 2019 malam. Dia menggunakan bom pinggang.
 
Akibat ledakan itu, RA mengalam luka di bagian perut dan tangan kanan. Saat ini dia sedang dirawat intensif di RS Bhayangkara Semarang setelah sebelumnya dirawat di RS Moewardi Surakarta.
 
Baca: Kronologi Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura
 
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pelaku terpapar paham Islamic State (ISIS). Namun, belum ada keterkaitan RA dengan jaringan teroris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan