medcom.id, Jakarta: AirAsia Indonesia sangat memperhitungkan dan berhati-hati dalam melakukan evaluasi terhadap laporan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebelum setiap penerbangan dioperasikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Ditektur AirAsia Sunu Widyatmoko dikutip dari pernyataan resmi yang diterima Media Indonesia, Sabtu (3/1/2015).
"Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengirim laporan cuaca tersebut dalam bentuk surat elektronik sebanyak empat kali dalam satu hari kepada unit Operation Control Center AirAsia Indonesia untuk keperluan penerbangan," ujarnya.
Lebih lanjut, Sunu menyatakan dokumen laporan cuaca itu diterima oleh Operation Control Center di seluruh hub AirAsia Indonesia yakni Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Denpasar, lalu dicetak dan dibawa terbang oleh pilot. "AirAsia Indonesia memperoleh dan membagikan kepada pilot dokumen laporan cuaca itu dari sumber yang sama dengan versi cetak atau hard copy, yang dapat diambil di Stasiun Meteorologi," ujarnya.
Lebih dari itu, Sunu mengatakan laporan cuaca dari surat elektronik diterima berwarna sehingga lebih mudah bagi pilot untuk membacanya dibandingkan dengan dokumen hitam putih apabila diambil di Stasiun Meteorologi.
"Apa yang dilakukan AirAsia Indonesia terkait dengan dokumen laporan cuaca ini juga sudah lazim dilakukan oleh maskapai-maskapai global," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: AirAsia Indonesia sangat memperhitungkan dan berhati-hati dalam melakukan evaluasi terhadap laporan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebelum setiap penerbangan dioperasikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Ditektur AirAsia Sunu Widyatmoko dikutip dari pernyataan resmi yang diterima Media Indonesia, Sabtu (3/1/2015).
"Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengirim laporan cuaca tersebut dalam bentuk surat elektronik sebanyak empat kali dalam satu hari kepada unit
Operation Control Center AirAsia Indonesia untuk keperluan penerbangan," ujarnya.
Lebih lanjut, Sunu menyatakan dokumen laporan cuaca itu diterima oleh
Operation Control Center di seluruh hub AirAsia Indonesia yakni Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Denpasar, lalu dicetak dan dibawa terbang oleh pilot.
"AirAsia Indonesia memperoleh dan membagikan kepada pilot dokumen laporan cuaca itu dari sumber yang sama dengan versi cetak atau
hard copy, yang dapat diambil di Stasiun Meteorologi," ujarnya.
Lebih dari itu, Sunu mengatakan laporan cuaca dari surat elektronik diterima berwarna sehingga lebih mudah bagi pilot untuk membacanya dibandingkan dengan dokumen hitam putih apabila diambil di Stasiun Meteorologi.
"Apa yang dilakukan AirAsia Indonesia terkait dengan dokumen laporan cuaca ini juga sudah lazim dilakukan oleh maskapai-maskapai global," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)