medcom.id, Jakarta: Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya Ade Supandi menekankan efektifnya koordinasi antara penyelam dan pengendali dalam proses pencarian badan pesawat AirAsia di perairan Selat Karimata. Sebelum menurunkan penyelam, tim evakuasi harus benar-benar yakin atas lokasi badan pesawat.
"Penyelam tak mungkin mencari karena memiliki tugas pokok untuk menidentifikasi, mengklasifikasi, melokasi dan mengamati letak-letak membujurnya. Sementara kapal bertugas mendeteksi badan kapal. Butuh kerja sama kapan penggunaan kapal-kapal untuk menemukan badan pesawat," kata Ade kepada Metro TV di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Ahad (4/1/2015).
Seluruh kapal beserta peralatan, tambah Ade, sudah berada di daerah operasi. Tim tinggal mengefektifkan penggunaan masing-masing alat. KRI Usman yang terkenal canggih pun diberangkatkan untuk membantu pencarian badan pesawat.
"ROV juga sudah dikerahkan, baru kemudian penyelam. Penyelam harus diatur karena ada kualifikasi, karena tidak semua penyelam bisa bekerja sama, ad aprosedur yang berbeda. Tidak mungkin AL kita dengan penyelam Singapura menyatu, biarkan mereka dikasih masing-masing sektor, yang perlu diatur koordinasi antarpenyelam maupun penyelam dengan pengendali di atas (kapal)," terang Ade.
medcom.id, Jakarta: Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya Ade Supandi menekankan efektifnya koordinasi antara penyelam dan pengendali dalam proses pencarian badan pesawat AirAsia di perairan Selat Karimata. Sebelum menurunkan penyelam, tim evakuasi harus benar-benar yakin atas lokasi badan pesawat.
"Penyelam tak mungkin mencari karena memiliki tugas pokok untuk menidentifikasi, mengklasifikasi, melokasi dan mengamati letak-letak membujurnya. Sementara kapal bertugas mendeteksi badan kapal. Butuh kerja sama kapan penggunaan kapal-kapal untuk menemukan badan pesawat," kata Ade kepada
Metro TV di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Ahad (4/1/2015).
Seluruh kapal beserta peralatan, tambah Ade, sudah berada di daerah operasi. Tim tinggal mengefektifkan penggunaan masing-masing alat. KRI Usman yang terkenal canggih pun diberangkatkan untuk membantu pencarian badan pesawat.
"ROV juga sudah dikerahkan, baru kemudian penyelam. Penyelam harus diatur karena ada kualifikasi, karena tidak semua penyelam bisa bekerja sama, ad aprosedur yang berbeda. Tidak mungkin AL kita dengan penyelam Singapura menyatu, biarkan mereka dikasih masing-masing sektor, yang perlu diatur koordinasi antarpenyelam maupun penyelam dengan pengendali di atas (kapal)," terang Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)