medcom.id, Mina: Pemerintah Indonesia akan menyampaikan protes kepada muassasah yang menangani tenda di Mina. Jumlah tenda Indonesia tidak bertambah, meski jumlah jemaah bertambah.
"Jumlah jemaah Indonesia bertambah 52.200 orang dibandingkan tahun lalu, namun jumlah tenda di Mina tidak berubah. Kami akan melayangkan protes karena banyak jemaah harus berdesak-desakan di dalam tenda selama bermalam di Mina," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, selaku Amirul Hajj kepada wartawan di Mina, Minggu, 2 September 2017 malam.
Lukman menuturkan, untungnya jemaah yang tinggal di dekat Jamarat bisa pulang ke hotel tanpa menginap di Mina. Sehingga, tenda yang tidak terpakai pada malam hari bisa dimanfaatkan oleh jemaah lain.
Kasie Perumahan Daerah Kerja Madinah, Ihsan Faisal mengakui, tenda di Mina tidak bertambah. Tenda dibangun permanen sejak 10 tahun silam.
Dia menuturkan, ada sejumlah ukuran tenda yakni ukuran 4x4 meter yang berisi 20 orang, dan ukuran 8x8 meter berisi 70 orang. Kapasitas penghuninya diukur 90 cdm per orang.
"Indonesia setiap tahunnya selalu mengusulkan adanya tenda bertingkat. Artinya bangunan tenda bisa tumbuh ke atas, bukan melebar karena wilayah Mina tidak begitu luas," beber Ihsan.
Tahun ini, jumlah maktab Indonesia bertambah dibandingkan tahun lalu, dari 52 maktab menjadi 70 maktab. Satu kloter rata-rata ada 400 orang menggunakan tiga tenda ukuran besar.
"Memang cukup sesak jadi terlihat kurang nyaman tidurnya. Tapi ada juga kasus seperti yang saya temui di Maktab 35, satu rombongan tidak mau berpisah, sehingga ada beberapa jemaah tidur di luar tenda karena tidak cukup bila bergabung di dalam," tambah dia.
medcom.id, Mina: Pemerintah Indonesia akan menyampaikan protes kepada muassasah yang menangani tenda di Mina. Jumlah tenda Indonesia tidak bertambah, meski jumlah jemaah bertambah.
"Jumlah jemaah Indonesia bertambah 52.200 orang dibandingkan tahun lalu, namun jumlah tenda di Mina tidak berubah. Kami akan melayangkan protes karena banyak jemaah harus berdesak-desakan di dalam tenda selama bermalam di Mina," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, selaku Amirul Hajj kepada wartawan di Mina, Minggu, 2 September 2017 malam.
Lukman menuturkan, untungnya jemaah yang tinggal di dekat Jamarat bisa pulang ke hotel tanpa menginap di Mina. Sehingga, tenda yang tidak terpakai pada malam hari bisa dimanfaatkan oleh jemaah lain.
Kasie Perumahan Daerah Kerja Madinah, Ihsan Faisal mengakui, tenda di Mina tidak bertambah. Tenda dibangun permanen sejak 10 tahun silam.
Dia menuturkan, ada sejumlah ukuran tenda yakni ukuran 4x4 meter yang berisi 20 orang, dan ukuran 8x8 meter berisi 70 orang. Kapasitas penghuninya diukur 90 cdm per orang.
"Indonesia setiap tahunnya selalu mengusulkan adanya tenda bertingkat. Artinya bangunan tenda bisa tumbuh ke atas, bukan melebar karena wilayah Mina tidak begitu luas," beber Ihsan.
Tahun ini, jumlah maktab Indonesia bertambah dibandingkan tahun lalu, dari 52 maktab menjadi 70 maktab. Satu kloter rata-rata ada 400 orang menggunakan tiga tenda ukuran besar.
"Memang cukup sesak jadi terlihat kurang nyaman tidurnya. Tapi ada juga kasus seperti yang saya temui di Maktab 35, satu rombongan tidak mau berpisah, sehingga ada beberapa jemaah tidur di luar tenda karena tidak cukup bila bergabung di dalam," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)