medcom.id, Jakarta: Sebanyak 1,8 juta siswa sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) mengikuti ujian nasional (UN). Mereka berasal dari 20.557 sekolah.
"Pagi ini, sebanyak 1.812.035 siswa SMA/MA mengikuti UN," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam, di Jakarta, Senin 10 April 2017.
Nizam menjelaskan, sebanyak 10.905 sekolah atau 667.741 peserta mengikuti ujian nasional kertas pensil (UNKP). Sisanya, 9.652 sekolah atau 1.144. 294 peserta mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Pelaksanaan UNBK untuk tingkat SMA diharapkan berjalan lancar karena soal-soal untuk SMA lebih sederhana. Ujian tidak menggunakan video animasi seperti pada sekolah menengah kejuruan (SMK), sehingga bisa diakses berbagai komputer dengan spesifikasi yang berbeda.
Kemdikbud meminta pelaksanaan UN bebas dari kecurangan. "Pendidikan harus kita jauhkan dari kecurangan. Integritas anak kita bangun mulai dari pendidikan. Sekolah harus menjadi zona berintegritas, bebas kecurangan."
Menurut dia, laporan kecurangan tahun ini jauh lebih kecil dari 2016. Namun, dia meminta semua pihak tetap waspada.
Baca: Kemendikbud Dalami Dugaan Kecurangan UNBK di NTB
"Pak Mendikbud (Muhadjir Effendy) sudah menyampaikan bagi guru yang terlibat melakukan kecurangan akan diberi sanksi keras. Mulai dari penghentian tunjangan profesi, mencabut sertifikat, sampai pemecatan," cetus dia.
Pada UN 2017 untuk tingkat SMA, hanya ada empat mata pelajaran yang diujikan, yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris , dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. Siswa dibebaskan memilih satu di antara tiga mata pelajaran dalam jurusannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Baca: Sumarsono Yakin UN 2017 Bersih dari Kebocoran Soal
Pada tahun sebelumnya, terdapat enam mata pelajaran yang diujikan, yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan. Untuk jurusan IPA, ditambah mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi.
Jurusan IPS ada mata pelajaran geografi, sosiologi, dan ekonomi. Sementara itu, untuk jurusan Bahasa, ditambah mapel sastra Indonesia, antropologi, dan bahasa Asing.
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 1,8 juta siswa sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) mengikuti ujian nasional (UN). Mereka berasal dari 20.557 sekolah.
"Pagi ini, sebanyak 1.812.035 siswa SMA/MA mengikuti UN," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam, di Jakarta, Senin 10 April 2017.
Nizam menjelaskan, sebanyak 10.905 sekolah atau 667.741 peserta mengikuti ujian nasional kertas pensil (UNKP). Sisanya, 9.652 sekolah atau 1.144. 294 peserta mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Pelaksanaan UNBK untuk tingkat SMA diharapkan berjalan lancar karena soal-soal untuk SMA lebih sederhana. Ujian tidak menggunakan video animasi seperti pada sekolah menengah kejuruan (SMK), sehingga bisa diakses berbagai komputer dengan spesifikasi yang berbeda.
Kemdikbud meminta pelaksanaan UN bebas dari kecurangan. "Pendidikan harus kita jauhkan dari kecurangan. Integritas anak kita bangun mulai dari pendidikan. Sekolah harus menjadi zona berintegritas, bebas kecurangan."
Menurut dia, laporan kecurangan tahun ini jauh lebih kecil dari 2016. Namun, dia meminta semua pihak tetap waspada.
Baca: Kemendikbud Dalami Dugaan Kecurangan UNBK di NTB
"Pak Mendikbud (Muhadjir Effendy) sudah menyampaikan bagi guru yang terlibat melakukan kecurangan akan diberi sanksi keras. Mulai dari penghentian tunjangan profesi, mencabut sertifikat, sampai pemecatan," cetus dia.
Pada UN 2017 untuk tingkat SMA, hanya ada empat mata pelajaran yang diujikan, yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris , dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. Siswa dibebaskan memilih satu di antara tiga mata pelajaran dalam jurusannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Baca: Sumarsono Yakin UN 2017 Bersih dari Kebocoran Soal
Pada tahun sebelumnya, terdapat enam mata pelajaran yang diujikan, yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan. Untuk jurusan IPA, ditambah mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi.
Jurusan IPS ada mata pelajaran geografi, sosiologi, dan ekonomi. Sementara itu, untuk jurusan Bahasa, ditambah mapel sastra Indonesia, antropologi, dan bahasa Asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)