Jakarta: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan penyebab gagal ginjal akut pada anak masih diselisik. Namun upaya pencegahan harus dimasifkan sejak dini.
“Kita ingin mitigasi supaya bisa dikendalikan dari hulunya,” kata Widyastuti di Rawasari, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2022.
Widyastuti mengatakan biang penyakit gagal ginjal akut terus diteliti. Meski begitu, dia mengacu pada temuan Kemenkes ihwal kandungan senyawa dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol.
“Itu patut diduga menjadi pemicu, jadi belum sesuatu yang 100 persen. Tapi mitigasi harus terus dilakukan,” tegas dia.
Widyastuti menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkes. Supaya mereka segera mengetahui seluk-beluk penyakit misterius tersebut.
Selain itu, pihaknya proaktif mengedukasi dan menyosialisasikan ihwal gagal ginjal akut. Supaya seluruh fasilitas pelayanan kesehatan bisa mengidentifikasi dugaan kasus dengan tepat.
Kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta kembali bertambah. Penyakit itu paling banyak menyerang balita.
“Data dari Januari 2022 sampai 19 Oktober 2022 pagi ada 71 kasus terlaporkan,” tutur Widyastuti.
Widyastuti memerinci 60 kasus terjadi pada usia balita atau setara dengan 85 persen dari total kasus. Sedangkan 11 kasus menyerang anak usia 5 hingga 18 tahun.
“40 (orang) meninggal sejak Januari, 16 perawatan, dan 15 sembuh,” ucap dia.
Jakarta: Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan penyebab
gagal ginjal akut pada anak masih diselisik. Namun upaya pencegahan harus dimasifkan sejak dini.
“Kita ingin mitigasi supaya bisa dikendalikan dari hulunya,” kata Widyastuti di Rawasari, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2022.
Widyastuti mengatakan biang
penyakit gagal ginjal akut terus diteliti. Meski begitu, dia mengacu pada temuan Kemenkes ihwal kandungan senyawa dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol.
“Itu patut diduga menjadi pemicu, jadi belum sesuatu yang 100 persen. Tapi mitigasi harus terus dilakukan,” tegas dia.
Widyastuti menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkes. Supaya mereka segera mengetahui seluk-beluk penyakit misterius tersebut.
Selain itu, pihaknya proaktif mengedukasi dan menyosialisasikan ihwal gagal ginjal akut. Supaya seluruh fasilitas pelayanan kesehatan bisa mengidentifikasi dugaan kasus dengan tepat.
Kasus gagal ginjal akut di
DKI Jakarta kembali bertambah. Penyakit itu paling banyak menyerang balita.
“Data dari Januari 2022 sampai 19 Oktober 2022 pagi ada 71 kasus terlaporkan,” tutur Widyastuti.
Widyastuti memerinci 60 kasus terjadi pada usia balita atau setara dengan 85 persen dari total kasus. Sedangkan 11 kasus menyerang anak usia 5 hingga 18 tahun.
“40 (orang) meninggal sejak Januari, 16 perawatan, dan 15 sembuh,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)