Jakarta: Peningkatan kasus harian covid-19 di Indonesia bisa berdampak kepada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Level PPKM dapat kembali meningkat jika kasus positif covid-19 tidak terkendali.
"Pengetatan kembali bisa saja terjadi apabila kenaikan kasusnya semakin tidak terkendali. Maka dari itu, dimohon masyarakat untuk segera ketat protokol kesehatan agar aktivitas sosial ekonominya dapat terus berjalan dengan baik," ujar juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat dihubungi, Minggu, 20 November 2022.
Sementara itu, Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, Hery Trianto, mengatakan pemerintah sudah melakukan antisipasi bila kembali ada lonjakan kasus covid-19. Salah satunya, menyiapkan rumah sakit darurat covid-19 (RSDC).
"Fasilitas RSDC tetap standby bila meningkat," ucap dia.
Dia juga meminta pihak otoritas di bandara, pelabuhan, dan stasiun untuk meningkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan.
"Kami juga minta para pemangku kepentingan yakni otoritas di bandara, pelabuhan, dan stasiun agar gencar memastikan masyarakat pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) maupun pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) pakai masker dan menegakkan syarat booster. Juga operator fasilitas publik mal dan lain-lain," ujar Hery.
Lonjakan Kasus Covid-19
Kasus covid-19 tengah melonjak beberapa hari terakhir. Sebanyak 8.486 kasus terdeteksi pada Rabu, 16 November 2022. Penambahan ini merupakan yang tertinggi sejak 19 Maret 2022 dengan 7.951 kasus.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan peningkatan kasus covid-19 di Indonesia segera memasuki masa puncak. Kasus covid-19 di Indonesia mulai merangkak naik sejak 25 Oktober 2022.
"Sekarang kasus covid-19 sudah lebih tinggi, sudah di atas 60 persen. Jadi saya rasa, sebentar lagi pasti akan sampai puncak," kata Budi di Gedung Kementerian kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Jumat, 18 November 2022.
Budi mengatakan perkiraan itu didasari atas pengamatan pada fluktuasi angka positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites dalam kurun dua pekan terakhir. Berdasarkan laporan Kemenkes, tren positivity rate pada dua pekan terakhir di Indonesia mengalami peningkatan dari 14,13 persen menjadi 20,90 persen. (Naufal Zuhdi)
Jakarta: Peningkatan
kasus harian covid-19 di Indonesia bisa berdampak kepada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM). Level PPKM dapat kembali meningkat jika kasus positif
covid-19 tidak terkendali.
"Pengetatan kembali bisa saja terjadi apabila kenaikan kasusnya semakin tidak terkendali. Maka dari itu, dimohon masyarakat untuk segera ketat protokol kesehatan agar aktivitas sosial ekonominya dapat terus berjalan dengan baik," ujar juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat dihubungi, Minggu, 20 November 2022.
Sementara itu, Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, Hery Trianto, mengatakan pemerintah sudah melakukan antisipasi bila kembali ada lonjakan kasus covid-19. Salah satunya, menyiapkan rumah sakit darurat covid-19 (RSDC).
"Fasilitas RSDC tetap
standby bila meningkat," ucap dia.
Dia juga meminta pihak otoritas di bandara, pelabuhan, dan stasiun untuk meningkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan.
"Kami juga minta para pemangku kepentingan yakni otoritas di bandara, pelabuhan, dan stasiun agar gencar memastikan masyarakat pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) maupun pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) pakai masker dan menegakkan syarat booster. Juga operator fasilitas publik mal dan lain-lain," ujar Hery.
Lonjakan Kasus Covid-19
Kasus covid-19 tengah melonjak beberapa hari terakhir. Sebanyak 8.486 kasus terdeteksi pada Rabu, 16 November 2022. Penambahan ini merupakan yang tertinggi sejak 19 Maret 2022 dengan 7.951 kasus.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan peningkatan kasus covid-19 di Indonesia segera memasuki masa puncak. Kasus covid-19 di Indonesia mulai merangkak naik sejak 25 Oktober 2022.
"Sekarang kasus covid-19 sudah lebih tinggi, sudah di atas 60 persen. Jadi saya rasa, sebentar lagi pasti akan sampai puncak," kata Budi di Gedung Kementerian kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Jumat, 18 November 2022.
Budi mengatakan perkiraan itu didasari atas pengamatan pada fluktuasi angka
positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites dalam kurun dua pekan terakhir. Berdasarkan laporan Kemenkes, tren
positivity rate pada dua pekan terakhir di Indonesia mengalami peningkatan dari 14,13 persen menjadi 20,90 persen. (
Naufal Zuhdi) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)