Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Jelang Akhir 2022, Pemerintah Pastikan Status Pandemi Covid-19 Belum Dicabut

Kautsar Widya Prabowo • 17 Desember 2022 09:56
Jakarta: Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Reisa Broto Asmoro, memastikan hingga penghujung 2022, status pandemi covid masih tetap diberlakukan. Pasalnya, penularan covid-19, terutama varian Omicron, masih terjadi.
 
"Hingga saat ini virus penyebab covid-19, yakni SARS-Cov-2, terutama varian Omicron, masih banyak ditemukan di negara kita," ujar Reisa dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 16 Desember 2022.
 
Reisa menjelaskan mayoritas pasien covid terpapar dari varian Omicron BA.5 dan BA1.13.1. Hal itu diketahui berdasarkan pemeriksaan whole genome sequencing dengan sampel di seluruh Indonesia hingga 15 Desember 2022.

Selain itu, Reisa menyebut masyarakat Indonesia telah menjalani kehidupan di tengah pandemi covid-19 selama 1.020. Terhitung sejak diumumkannya kasus covid pertama di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
 
"Berbagai adaptasi tentu telah dilakukan seiring perkembangan dan situasi di lingkungan sekitar kita. Berbagai ikhtiar telah dilakukan sebagai antisipasi, pengendalian, dan pencegahan penyakit," kata Reisa.
 

Baca Juga: Kabar Baik, Kasus Harian Covid dan Pasien Meninggal Menurun


Sementara itu, Reisa menyebut tren kasus konfirmasi covid-19 mengalami penurunan dalam dua minggu terakhir. Per 15 Desember 2022, kasus harian covid dilaporkan bertambah 1.935.
 
"Terdapat penurunan jumlah kasus konfirmasi harian dari 5.025 menjadi 1.935 atau mengalami penurunan 40 persen," jelasa dia.
 
Selain itu, kasus aktif covid-19 ikut menurun dalam kurun waktu yang sama. Tercatat dari 59.819 menjadi 38.137 kasus aktif covid.
 
"Selaras dengan jumlah pasien yang meninggal pada dua minggu terakhir (juga) mengalami penurunan, dari 2,4 persen jadi 2,3 persen," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan