Jakarta: Juru bicara covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M. Syahril, menyebutkan cakupan vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster di Indonesia masih sangat rendah. Cakupan vaksinasi booster pertama baru mencapai 26,45 persen persen atau sekitar 62.080.191 orang.
"Vaksinasi ketiga meningkat pada awal April, kemudian terjadi penurunan yang tentunya banyak penyebab sehingga capaian vaksinasi booster pertama ini masih landai," kata Syahril dalam keterangan tertulis, Sabtu, 17 September 2022.
Kemenkes telah menyusun sejumlah strategi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap masyarakat. Sebab, ada kemungkinan imunitas masyarakat turun di tahun depan.
"Meskipun saat ini persentase kasus harian covid-19 terus menurun, vaksinasi primer dan booster terus kita gencarkan. Jadi, kalau ada gelombang baru kita lebih siap karena kekebalan tubuh kita masih kuat," ujar Syahril.
Dia menyebutkan Kemenkes telah mendorong seluruh kepala daerah untuk terus menjalankan vaksinasi bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya.
Menurut dia, akselerasi ini perlu dilakukan agar semakin banyak daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya di atas 50 persen. Sebab sejak dimulai pada 22 Januari 2022, baru ada 3 daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya sudah di atas 50 persen.
Ketiga daerah tersebut, yakni Provinsi Bali, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau. Bali menempati posisi tertinggi dengan persentase 69,8 persen, DKI Jakarta dengan 66,0 persen, dan Kepulauan Riau 52,1 persen.
"Penyediaan sentra-sentra vaksinasi terutama di tempat-tempat publik, perlu kembali digalakkan untuk mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat. Saya kira ini bisa kembali menarik minat masyarakat," ujar Syahril.
Kemenkes juga akan menerapkan strategi jemput bola guna mendekatkan layanan vaksinasi kepada sasaran terutama kelompok rentan yang kesulitan mengakses sentra vaksinasi.
"Jemput bola ini untuk memudahkan sasaran yang kesulitan mengakses layanan vaksinasi. Caranya dengan mendatangi rumah-rumah, pasar maupun tempat publik lainnya. Jadi kita kejar, tidak menunggu mereka datang ke puskesmas atau pusat-pusat layanan vaksinasi, tapi kita jemput bola," ujar Syahril.
DIa mengimbaumasyarakat yang belum melakukan vaksinasi booster di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat guna meningkatkan kekebalan tubuh. Vaksinasi booster terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang hingga 4-6 kali lipat, sehingga mampu mencegah risiko terburuk dari infeksi covid-19.
"Untuk yang belum booster saran saya segera disuntik booster, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang di-booster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum di-booster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita," ujar dia.
Jakarta: Juru bicara
covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M. Syahril, menyebutkan cakupan
vaksinasi dosis ketiga atau
vaksinasi booster di Indonesia masih sangat rendah. Cakupan vaksinasi
booster pertama baru mencapai 26,45 persen persen atau sekitar 62.080.191 orang.
"Vaksinasi ketiga meningkat pada awal April, kemudian terjadi penurunan yang tentunya banyak penyebab sehingga capaian vaksinasi
booster pertama ini masih landai," kata Syahril dalam keterangan tertulis, Sabtu, 17 September 2022.
Kemenkes telah menyusun sejumlah strategi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi
booster. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap masyarakat. Sebab, ada kemungkinan imunitas masyarakat turun di tahun depan.
"Meskipun saat ini persentase kasus harian covid-19 terus menurun, vaksinasi primer dan
booster terus kita gencarkan. Jadi, kalau ada gelombang baru kita lebih siap karena kekebalan tubuh kita masih kuat," ujar Syahril.
Dia menyebutkan Kemenkes telah mendorong seluruh kepala daerah untuk terus menjalankan vaksinasi bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya.
Menurut dia, akselerasi ini perlu dilakukan agar semakin banyak daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya di atas 50 persen. Sebab sejak dimulai pada 22 Januari 2022, baru ada 3 daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya sudah di atas 50 persen.
Ketiga daerah tersebut, yakni Provinsi Bali, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau. Bali menempati posisi tertinggi dengan persentase 69,8 persen, DKI Jakarta dengan 66,0 persen, dan Kepulauan Riau 52,1 persen.
"Penyediaan sentra-sentra vaksinasi terutama di tempat-tempat publik, perlu kembali digalakkan untuk mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat. Saya kira ini bisa kembali menarik minat masyarakat," ujar Syahril.
Kemenkes juga akan menerapkan strategi jemput bola guna mendekatkan layanan vaksinasi kepada sasaran terutama kelompok rentan yang kesulitan mengakses sentra vaksinasi.
"Jemput bola ini untuk memudahkan sasaran yang kesulitan mengakses layanan vaksinasi. Caranya dengan mendatangi rumah-rumah, pasar maupun tempat publik lainnya. Jadi kita kejar, tidak menunggu mereka datang ke puskesmas atau pusat-pusat layanan vaksinasi, tapi kita jemput bola," ujar Syahril.
DIa mengimbaumasyarakat yang belum melakukan vaksinasi
booster di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat guna meningkatkan kekebalan tubuh. Vaksinasi
booster terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang hingga 4-6 kali lipat, sehingga mampu mencegah risiko terburuk dari infeksi covid-19.
"Untuk yang belum
booster saran saya segera disuntik booster, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang di-
booster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum di-
booster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)