Direktur Change.org Arief Aziz (Foto:Metrotvnews.com/Lukman Diah Sari)
Direktur Change.org Arief Aziz (Foto:Metrotvnews.com/Lukman Diah Sari)

WCF 2016 Kupas Tantangan Era Digital terhadap Kebudayaan Indonesia

Lukman Diah Sari • 12 Oktober 2016 05:39
medcom.id, Bali: Pada gelaran World Culture Forum (WCF) 2016 yang dihelat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Bali, diisi acara simposium.
 
Salah satu narasumber simposium bertajuk "Menjalin Sejarah, Ruang Kota, dan Gerakan Budaya," adalah Direktur Change.org, Arief Aziz. Dia mengatakan, era digital saat ini sebagai ujian bagi kebudayaan Indonesia.
 
"Karena semua kan terbuka, budaya dari seluruh penjuru dunia itu terbuka. Apakah mereka akan saling meniadakan satu sama lain. Atau memperkuat satu sama lain," jelas Arief kepada Metrotvnews.com, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (11/10/2016).

Arief mengatakan, berdasarkan pengamatannya, kebudayaan dalam era digital bakal berkembang menjadi suatu hal yang lebih baik.
 
Melalui era digital, Indonesia bisa menggunakan teknik budaya lain untuk mempromosikan kebudayaan asli Indonesia. Dengan begitu, perkembangan budaya di era digital bakal makin apik dan bisa sekaligus melestarikan kebudayaan Indonesia.
 
Arife juga mengupas tentang fenomena budaya vlog (video blog) yang menampilkan kehidupan remaja masa kini di era digital tidak terlepas dari pengaruh budaya Barat.
 
Pada akhirnya masyarakat era digital yang bakal memutuskan. Budaya mana saja yang bisa diadopsi dan diselaraskan dengan kebudayaan Indonesia. Rakyat, kata Arief, telah pintar memilih.
 
"Masyarakat yang harus memutuskan, mana budaya yang akan menjadi identitas. Apakah budaya selfie atau budaya peduli sejarah, atau budaya sosial atau budaya yang mengedepankan kearifan lokal. Pilihan itu ada di kita," bebernya.
 
Munculnya budaya Barat melalui era digital tidak perlu ditentang, namun ditantang. Dengan begitu, masyarakat bisa menilai mana budaya yang cocok untuk kebudayaan Indonesia.
 
"Penting untuk selalu ditantang. Penting semua jenis ekspresi muncul ke permukaaan. Karena tanpa itu, kita tak mungkin mengenal mana yang cocok dengan kita, mana yang tidak cocok dengan kita," ujarnya.
 
Kelak masyarakat era digital tidak hanya menyaring budaya, melainkan mensintesa, yakni mengambil budaya luar yang baik, dan menggabungkannya dengan budaya Indonesia.
 
"Bukan hanya menyaring. Tapi mensintesa. Kita ambil yang baik dari situ dan menggabungkan dengan budaya kita supaya budaya kita lebih kuat," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan