medcom.id, Jakarta: International Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF) resmi ditutup pada Kamis 23 Februari 2017 dengan menyepakati beberapa poin terkait peran media dalam mempromosikan toleransi, pemberantasan terorisme, radikalisme dan Islamophobia yang tertuang dalam Deklarasi Bandung.
Sekretaris Jenderal IBRAF, Hamit Ersoy dalam rilis yang didapatkan Metrotvnews.com mengatakan dengan adanya forum seperti ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang kolektif sehingga dapat membawa media bertransformasi ke arah yang lebih baik dan menjadi institusi broadcasting yang kooperatif.
"Pada akhirnya kita akan semakin mengenal satu sama lain melalui presentasi dan rapat seperti ini setiap tahunnya. Kita akan mengeksplorasi praktik-praktik terbaik untuk kita pelajari," kata Hamit Ersoy, Sekretaris Jenderal IBRAF, Jumat 24 Februari 2017.
Pertemuan tahunan IBRAF ke-5 ini diadakan pada 21–23 Februari 2017 di Ballroom The Trans Luxury Hotel, Bandung, Indonesia. Dalam forum tersebut menyepakati Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Yuliandre Darwis sebagai Presiden IBRAF 2017.
Konferensi ini diselenggarakan dengan tujuan utama, yakni berdiskusi dan bekerjasama dengan regulator serta Institusi yang memiliki fungsi yang sama dan dimaksudkan untuk mengevaluasi isu-isu terkait regulator serta memberikan wadah untuk bertukar informasi, pengalaman, dan pendapat mengenai masalah-masalah yang terjadi di dunia penyiaran internasional.
Didasari oleh pemikiran bahwa media merupakan cermin dari berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia sehingga memiliki bertanggungjawab dalam menciptakan keselarasan dan harmoni di tengah masyarakat dunia.
Untuk melengkapi agenda tahunan ini, KPI menginisiasi beberapa rangkaian acara dengan konferensi yang membahas tentang perkembangan dan dampak pemberitaan oleh media di seluruh dunia.
Selain Yulaindre Darwis, acara tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Komunikasi dan IT Rudiantara, Sekjen IBRAF Hamit Ersoy, Prof Ilhan Yerlikaya, dan beberapa praktisi lokal internasional lainnya.
medcom.id, Jakarta: International Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF) resmi ditutup pada Kamis 23 Februari 2017 dengan menyepakati beberapa poin terkait peran media dalam mempromosikan toleransi, pemberantasan terorisme, radikalisme dan Islamophobia yang tertuang dalam Deklarasi Bandung.
Sekretaris Jenderal IBRAF, Hamit Ersoy dalam rilis yang didapatkan Metrotvnews.com mengatakan dengan adanya forum seperti ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang kolektif sehingga dapat membawa media bertransformasi ke arah yang lebih baik dan menjadi institusi broadcasting yang kooperatif.
"Pada akhirnya kita akan semakin mengenal satu sama lain melalui presentasi dan rapat seperti ini setiap tahunnya. Kita akan mengeksplorasi praktik-praktik terbaik untuk kita pelajari," kata Hamit Ersoy, Sekretaris Jenderal IBRAF, Jumat 24 Februari 2017.
Pertemuan tahunan IBRAF ke-5 ini diadakan pada 21–23 Februari 2017 di Ballroom The Trans Luxury Hotel, Bandung, Indonesia. Dalam forum tersebut menyepakati Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Yuliandre Darwis sebagai Presiden IBRAF 2017.
Konferensi ini diselenggarakan dengan tujuan utama, yakni berdiskusi dan bekerjasama dengan regulator serta Institusi yang memiliki fungsi yang sama dan dimaksudkan untuk mengevaluasi isu-isu terkait regulator serta memberikan wadah untuk bertukar informasi, pengalaman, dan pendapat mengenai masalah-masalah yang terjadi di dunia penyiaran internasional.
Didasari oleh pemikiran bahwa media merupakan cermin dari berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia sehingga memiliki bertanggungjawab dalam menciptakan keselarasan dan harmoni di tengah masyarakat dunia.
Untuk melengkapi agenda tahunan ini, KPI menginisiasi beberapa rangkaian acara dengan konferensi yang membahas tentang perkembangan dan dampak pemberitaan oleh media di seluruh dunia.
Selain Yulaindre Darwis, acara tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Komunikasi dan IT Rudiantara, Sekjen IBRAF Hamit Ersoy, Prof Ilhan Yerlikaya, dan beberapa praktisi lokal internasional lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)