Jakarta: Revolusi industri 4.0 yang tengah berlangsung di dunia kembali menjadi sorotan Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan, Indonesia harus mengantisipasi era digital yang berlangsung sangat cepat.
Jokowi mengingatkan, Indonesia sebagai negara dengan ragam perbedaan harus menyiapkan diri dengan mempertahankan nilai-nilai bangsa. Dengan demikian, pembangunan karakter bangsa dapat terwujud.
“Agama, budaya, yang akan membentengi nilai-nilai dari luar. Tanpa itu saya kira, akan sulit,” kata Jokowi saat menghadiri kajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kampus Uhamka, Jakarta Timur, Selasa, 29 Mei 2018.
Dia menyebut, di negara lain perkembangan teknologi sudah sangat terlihat. Contohnya, di Amerika Serikat, terdapat kacamata bersistem virtual reality yang membuat penggunanya seolah bermain tenis atau sepak bola meski di dalam ruangan.
(Baca juga: Pesantren Berperan dalam Revolusi Industri 4.0)
Ada pula sistem 3D printing yang dapat membangun rumah dalam waktu 24 jam. Serta, penggunaan robot untuk membersihkan karpet dan lantai di Bandara Changi, Singapura.
“Inilah perubahan-perubahan yang begitu cepatnya yang harus kita antisipasi dan ketahui. Ini adalah peluang dan tantangan,” jelas dia.
Jokowi juga menyoroti perkembangan media sosial di era digital. Kebebasan setiap orang menyampaikan pendangan tanpa filter informasi kerap dikhawatirkan karena dapat menimbulkan ujaran kebencian.
“Kalau penggunaan sosial media tidak benar bisa melenceng kemana-mana. Kalau kita mudah terbawa, jadi gampang berprasangka,” sambung Jokowi.
Untuk itu, Jokowi berharap, masyarakat memperhatikan adat bermedia sosial dan memperkuat norma agar tidak mudah terintervensi oleh budaya lain dan hal negatif.
(Baca juga: Jokowi: Industri 4.0 tak Perlu Ditakuti)
Jakarta: Revolusi industri 4.0 yang tengah berlangsung di dunia kembali menjadi sorotan Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan, Indonesia harus mengantisipasi era digital yang berlangsung sangat cepat.
Jokowi mengingatkan, Indonesia sebagai negara dengan ragam perbedaan harus menyiapkan diri dengan mempertahankan nilai-nilai bangsa. Dengan demikian, pembangunan karakter bangsa dapat terwujud.
“Agama, budaya, yang akan membentengi nilai-nilai dari luar. Tanpa itu saya kira, akan sulit,” kata Jokowi saat menghadiri kajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kampus Uhamka, Jakarta Timur, Selasa, 29 Mei 2018.
Dia menyebut, di negara lain perkembangan teknologi sudah sangat terlihat. Contohnya, di Amerika Serikat, terdapat kacamata bersistem virtual reality yang membuat penggunanya seolah bermain tenis atau sepak bola meski di dalam ruangan.
(Baca juga:
Pesantren Berperan dalam Revolusi Industri 4.0)
Ada pula sistem 3D printing yang dapat membangun rumah dalam waktu 24 jam. Serta, penggunaan robot untuk membersihkan karpet dan lantai di Bandara Changi, Singapura.
“Inilah perubahan-perubahan yang begitu cepatnya yang harus kita antisipasi dan ketahui. Ini adalah peluang dan tantangan,” jelas dia.
Jokowi juga menyoroti perkembangan media sosial di era digital. Kebebasan setiap orang menyampaikan pendangan tanpa filter informasi kerap dikhawatirkan karena dapat menimbulkan ujaran kebencian.
“Kalau penggunaan sosial media tidak benar bisa melenceng kemana-mana. Kalau kita mudah terbawa, jadi gampang berprasangka,” sambung Jokowi.
Untuk itu, Jokowi berharap, masyarakat memperhatikan adat bermedia sosial dan memperkuat norma agar tidak mudah terintervensi oleh budaya lain dan hal negatif.
(Baca juga:
Jokowi: Industri 4.0 tak Perlu Ditakuti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
