medcom.id, Jakarta: Pelarian Aris Susanto, 37, pelaku penusukan terhadap sepupunya, berakhir. Aris ditangkap 22 jam kemudian setelah kelelahan tak tahu arah lari ke mana.
"Pelaku ditangkap pada pukul 01.30 WIB saat sedang tertidur di rumah adiknya di Karawang, Jawa Barat. Mungkin dia kelelahan karena kabur setelah melakukan pelarian tanpa tujuan," tutur Kapolsek Kebayoran Lama, Riftazudin, di Mapolsek Kebayoran Lama, Jumat (18/9/2015)
Riftazudin mengatakan, setelah menusuk Mazanit Afandi, Aris tidak mengambil barang-barang sepupunya itu. Ia hanya kesal lantas kabur melarikan diri karena Mazanit berteriak setelah ditikam. "Barang bukti seperti pisau dapur, pakaian korban yang penuh darah telah disita aparat kepolisian. Pisaunya sampai bengkok, memang parah nikamnya," tutur Kapolsek.
Aris menusuk Mazanit lantaran kesal. Menurut pria menikah sebulan lalu itu, dia dendam karena Mazanit tidak membayari mi instan dan kopi. Padahal, Mazanit tahu pelaku tidak punya uang. "Saya dendam saja soalnya enggak dibayarin makan dan minum di warung," kata dia di Mapolsek.
Kini Aris mendekam di Mapolsek Kebayoran Lama. Ia dijerat Pasal 351 ayat 3 yo 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. Sementara Mazanit setelah divisum telah dibawa keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.
Mazanif Afandi, 18, ditemukan besimbah darah pukul 04.00 WIB di rumah kontrakannya Jalan Kebon Mangga III No.25 A RT 02/03 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 17 September lalu. Pemuda ini tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah luka senjata tajam pada lehernya tak sempat ditangani.
medcom.id, Jakarta: Pelarian Aris Susanto, 37, pelaku penusukan terhadap sepupunya, berakhir. Aris ditangkap 22 jam kemudian setelah kelelahan tak tahu arah lari ke mana.
"Pelaku ditangkap pada pukul 01.30 WIB saat sedang tertidur di rumah adiknya di Karawang, Jawa Barat. Mungkin dia kelelahan karena kabur setelah melakukan pelarian tanpa tujuan," tutur Kapolsek Kebayoran Lama, Riftazudin, di Mapolsek Kebayoran Lama, Jumat (18/9/2015)
Riftazudin mengatakan, setelah menusuk Mazanit Afandi, Aris tidak mengambil barang-barang sepupunya itu. Ia hanya kesal lantas kabur melarikan diri karena Mazanit berteriak setelah ditikam. "Barang bukti seperti pisau dapur, pakaian korban yang penuh darah telah disita aparat kepolisian. Pisaunya sampai bengkok, memang parah nikamnya," tutur Kapolsek.
Aris menusuk Mazanit lantaran kesal. Menurut pria menikah sebulan lalu itu, dia dendam karena Mazanit tidak membayari mi instan dan kopi. Padahal, Mazanit tahu pelaku tidak punya uang. "Saya dendam saja soalnya enggak dibayarin makan dan minum di warung," kata dia di Mapolsek.
Kini Aris mendekam di Mapolsek Kebayoran Lama. Ia dijerat Pasal 351 ayat 3 yo 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. Sementara Mazanit setelah divisum telah dibawa keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.
Mazanif Afandi, 18, ditemukan besimbah darah pukul 04.00 WIB di rumah kontrakannya Jalan Kebon Mangga III No.25 A RT 02/03 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 17 September lalu. Pemuda ini tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah luka senjata tajam pada lehernya tak sempat ditangani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)