"Iya (dari dalam), ganti pemerintahan, ganti kebijakan," kata Hikmahanto dalam program Crosscheck by Medcom.id di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 5 Mei 2024.
Hikmahanto menyampaikan cara tersebut harus dilakukan rakyat Israel. Terutama pihak oposisi terhadap pemerintahan Netanyahu.
"Satu-satunya cara untuk bisa menghentikan Perdana Menteri Netanyahu ini adalah menggerakkan rakyat Israel, oposisi Israel, untuk menurunkan Perdana Menteri Netanyahu," ungkap dia.
Baca juga: Bukan Anggota ICC, Begini Posisi Indonesia Terkait Wacana Penangkapan Netanyahu |
Dia menyampaikan berbagai upaya dari masyarakat dunia belum cukup menghentikan serangan Israel. Teranyar, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tengah melakukan penyelidikan kejahatan perang di Gaza sebagai langkah menangkap Netanyahu.
Hikmahanto mengatakan bahwa dunia tengah frustasi. Sehingga, berbagai upaya masyarakat dunia untuk melawan Israel terus digencarkan.
"Bahwa dunia ini menghadapi suatu kefrustasian menghadapi Israel yang terus menerus menyerang Gaza dan masyarakat dunia sudah mengatakan ini sudah mengarah ke genosida," ucap Hikmahanto.
Media Israel melaporkan, pemerintah telah menerima indikasi dari pejabat hukum bahwa ICC sedang mempertimbangkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior. Penangkapan ini akan termasuk dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
ICC saat ini sedang menyelidiki tindakan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki.
Kasus ICC ini terpisah dari kasus-kasus lain yang diajukan terhadap Israel di Mahkamah Internasional, termasuk kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
Selain Netanyahu, penyelidikan ICC dapat menyebabkan surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf Herzi Halevi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News