Pertunjukan seni tari di Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma, Bali (Foto:Metrotvnews.com/Lukman Diah Sari)
Pertunjukan seni tari di Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma, Bali (Foto:Metrotvnews.com/Lukman Diah Sari)

WCF 2016, Angkat Kebudayaan sebagai Landasan Kebijakan Pembangunan

Lukman Diah Sari • 11 Oktober 2016 11:08
medcom.id, Bali: Pada era modern ini, kebudayaan kian tergilas laju pembangunan. Begitu juga halnya dengan kelestarian lingkungan, makin sedikit orang yang peduli.
 
Melalui World Cultural Forum (WCF) 2016 yang diselenggarakan di Bali pada 10-14 Oktober, diharapkan dapat mengangkat kembali akar kebudayaan menjadi landasan kebijakan pembangunan.
 
"Ini sedang dibangun lagi oleh Presiden Joko Widodo, dibangun lagi melalui kesenian supaya bisa bersatu lagi. Kita tidak tercerai berai," jelas pemimpin Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD), Julian Kemal Pasya, di Bali, Senin (10/10/2016).

Dia mengungkap, saat ini, bahkan di perkampungan, warga sudah mulai acuh dengan sekitar. Bahkan, tak peduli dengan warga lainnya. Itu terjadi akibat lunturnya budaya.
 
"Di dalam kampung sekarang cuek, karena sudah tidak pernah berkumpul lagi, karena mereka tidak ada wadah untuk berkesenian," ungkapnya.
 
Melalui seni, masyarakat bisa berkumpul dan saling menyampaikan pendapat sehingga bisa saling peduli. Budaya berkumpul harus dibangun kembali.
 
Dalam agenda Cultural Visit WCF 2016 yang berlangsung di Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma, ditampilkan beragam kesenian dan kebudayaan. Salah satunya, seni tari dari beragam daerah di Indonesia seperti Papua, Bali, dan Banyuwangi. Dalam Cultural Visit ini, peserta yang mengikuti WCF 2016 diundang untuk melihat bagaimana keragaman budaya di Indonesia.
 
"Dalam Cultural Visit WCF yang mengikuti simposium mereka kita undang untuk melihat, memperkenalkan Indonesia melalui banyak topeng," jelas Konsultan untuk Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lasya Susatyo di RTWSD, Ubud, Bali, Senin (10/10/2016).
 
WCF 2016, Angkat Kebudayaan sebagai Landasan Kebijakan Pembangunan
Patung Dewi Sri (Foto:Metrotvnews.com/Lukman Diah Sari)
 

Dalam Cultural Visit di RTWSD, tampak sosok patung Dewi Sri yang diketahui sebagai dewi perlambang kemakmuran dan kesuburan. Penggunaan patung Dewi Sri karena Indonesia memiliki kultur agraris.
 
"Yang dibahas keadaan kita saat ini, masalahnya apa saja, kebudayaan seperti apa. Kalau kita punya solusi terkait masalah ekonomi, kita lihat akarnya. Kita lihat masalahnya apa," bebernya.
 
Seperti diketahui, WCF 2016 adalah perhelatan internasional yang kedua. Setelah yang perdana dilaksanakan pada 2013 lalu di Bali. WCF 2016 kini pun kembali dilaksanakan di Bali, dengan Indonesia kembali jadi tuan rumah perhelatan forum budaya terbesar di dunia.
 
Sebanyak kurang lebih 1.500 peserta dari puluhan negara sahabat diundang. Tokoh-tokoh dunia dan nasional pun turut hadir untuk memberikan pendapatnya terkait kebijakan pembangunan berdasarkan kebudayaan. Presiden Joko Widodo diagendakan membuka ajang ini pada 13 Oktober 2016.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan