medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo dinilai perlu memberikan penghargaan ke Polri karena mampu melumpuhkan teroris di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Empat teroris di tewas dalam peristiwa Kamis 14 Januari.
Anggota Kompolnas Logan Siagian mengatakan, kecepatan polisi melumpuhkan teroris merupakan prestasi luar biasa. Seandainya para teroris itu tidak tertangkap, bukan tidak mungkin ada bom dengan daya ledak lebih besar meledak di jantung Ibu Kota itu.
Karena itu, menurut Logan, tidak berlebihan bila Presiden memberikan penghargaan kepada Polri khususnya polisi yang terlibat langsung dalam penumpasan teroris. "Kami akan ajukan (penghargaan) ke Presiden," kata Logan di Mapolda Metro Haya, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2016).
Logan tak sepakat dengan pernyataan bahwa Polri kecolongan sehingga teroris bisa beraksi di kawasan tersebut. Menurut dia, menangkal tindakan teroris bukan hanya tugas Kepolisian, tapi seluruh masyarakat.
Pendapat yang sama disampaikan anggota Kompolnas M. Nasir. Menurut Nasir, Polri perlu diapresiasi karena berhasil mengatasi peristiwa itu dalam waktu sekira 22 menit.
Dua teroris tewas diterjang peluru polisi dan dua teroris tewas akibat bom bunuh diri. "Sesuatu yang justru perlu kita apresiasi. Tidak ada kecolongan," ujar Nasir.
Aksi teroris sekitar pukul 10.50 WIB berawal dari meledaknya bom di Pos Polisi di perempatan Jalan M.H. Thamrin. Setelah itu polisi baku tembak dengan teroris. Kejadian ini juga menewaskan empat warga sipil.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo dinilai perlu memberikan penghargaan ke Polri karena mampu melumpuhkan teroris di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Empat teroris di tewas dalam peristiwa Kamis 14 Januari.
Anggota Kompolnas Logan Siagian mengatakan, kecepatan polisi melumpuhkan teroris merupakan prestasi luar biasa. Seandainya para teroris itu tidak tertangkap, bukan tidak mungkin ada bom dengan daya ledak lebih besar meledak di jantung Ibu Kota itu.
Karena itu, menurut Logan, tidak berlebihan bila Presiden memberikan penghargaan kepada Polri khususnya polisi yang terlibat langsung dalam penumpasan teroris. "Kami akan ajukan (penghargaan) ke Presiden," kata Logan di Mapolda Metro Haya, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2016).
Logan tak sepakat dengan pernyataan bahwa Polri kecolongan sehingga teroris bisa beraksi di kawasan tersebut. Menurut dia, menangkal tindakan teroris bukan hanya tugas Kepolisian, tapi seluruh masyarakat.
Pendapat yang sama disampaikan anggota Kompolnas M. Nasir. Menurut Nasir, Polri perlu diapresiasi karena berhasil mengatasi peristiwa itu dalam waktu sekira 22 menit.
Dua teroris tewas diterjang peluru polisi dan dua teroris tewas akibat bom bunuh diri. "Sesuatu yang justru perlu kita apresiasi. Tidak ada kecolongan," ujar Nasir.
Aksi teroris sekitar pukul 10.50 WIB berawal dari meledaknya bom di Pos Polisi di perempatan Jalan M.H. Thamrin. Setelah itu polisi baku tembak dengan teroris. Kejadian ini juga menewaskan empat warga sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)