medcom.id, Jakarta: Beragam cara dilakukan untuk menyemarakkan pesta demokrasi yang jatuh pada Rabu (9/4/2014). Demi menggugah antusiasme warga agar memberikan suara, pengurus RW 16 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, menghadirkan atraksi barongsai.
Meski Tempat Pemungutan Suara (TPS) nomor 117 - 120 yang berlokasi di Kompleks Perumahan Citra Garden 1 RT 12 RW 16 Kelurahan Kalideres belum juga dibuka, warga sekitar sudah berbondong-bondong mengerumuni pelataran di depan TPS. Ternyata, perhatian warga disedot oleh pertunjukan dua barongsai berwarna merah dan kuning. Gerak lincah singa dari negeri tiongkok diiringi alunan musik yang rancak mampu menyemarakkan suasana di tengah pagi yang terik. "Baru kali ini pemilu ada pertunjukan barongsainya. Jadi semakin semangat saya buat mencoblos, walaupun masih bingung milih caleg dari partai mana," cetus Marina, 50, warga RT 12 RW 12 Kelurahan Kalideres.
Ketua RW 16 Kelurahan Kalideres, Hengky Halim, 51, mengungkapkan belajar dari pengalaman terdahulu, momentum pemilu legislatif dinilai kurang menarik antusiasme warga, tidak seperti euforia pemilihan presiden. "Pemilu legislatif biasanya kurang diminati warga, tidak seperti pemilu presiden. Walaupun di berbagai media sudah banyak sosialisasi pemilu, untuk membangkitkan semangat warga datang ke TPS, kami sengaja menghadirkan barongsai," tutur Hengky.
Pihaknya pun rela mengeluarkan dana sekitar Rp2,5 juta untuk membayar atraksi barongsai asalkan warga terbakar semangatnya untuk mencoblos. Apabila warga semakin antusias bertandang ke TPS, terang dia, alhasil angka golongan putih (golput) di pemilu legislatif dapat semakin ditekan. Hengky menyatakan pemilihan umum legislatif kurang diminati warga lantaran terlalu banyak pilihan calon anggota legislatif dari partai politik yang juga beragam. Alhasil warga yang kebingungan untuk memilih, cenderung enggan mendatangi TPS.
"Paling tidak warga itu datang dulu ke TPS. Kalau sampai di bilik suara masih bingung dan akhirnya golput, ya itu pilihan mereka. Yang penting hak suara mereka telah digunakan," tegasnya.(Tesa Oktiana Surbakti)
medcom.id, Jakarta: Beragam cara dilakukan untuk menyemarakkan pesta demokrasi yang jatuh pada Rabu (9/4/2014). Demi menggugah antusiasme warga agar memberikan suara, pengurus RW 16 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, menghadirkan atraksi barongsai.
Meski Tempat Pemungutan Suara (TPS) nomor 117 - 120 yang berlokasi di Kompleks Perumahan Citra Garden 1 RT 12 RW 16 Kelurahan Kalideres belum juga dibuka, warga sekitar sudah berbondong-bondong mengerumuni pelataran di depan TPS. Ternyata, perhatian warga disedot oleh pertunjukan dua barongsai berwarna merah dan kuning. Gerak lincah singa dari negeri tiongkok diiringi alunan musik yang rancak mampu menyemarakkan suasana di tengah pagi yang terik. "Baru kali ini pemilu ada pertunjukan barongsainya. Jadi semakin semangat saya buat mencoblos, walaupun masih bingung milih caleg dari partai mana," cetus Marina, 50, warga RT 12 RW 12 Kelurahan Kalideres.
Ketua RW 16 Kelurahan Kalideres, Hengky Halim, 51, mengungkapkan belajar dari pengalaman terdahulu, momentum pemilu legislatif dinilai kurang menarik antusiasme warga, tidak seperti euforia pemilihan presiden. "Pemilu legislatif biasanya kurang diminati warga, tidak seperti pemilu presiden. Walaupun di berbagai media sudah banyak sosialisasi pemilu, untuk membangkitkan semangat warga datang ke TPS, kami sengaja menghadirkan barongsai," tutur Hengky.
Pihaknya pun rela mengeluarkan dana sekitar Rp2,5 juta untuk membayar atraksi barongsai asalkan warga terbakar semangatnya untuk mencoblos. Apabila warga semakin antusias bertandang ke TPS, terang dia, alhasil angka golongan putih (golput) di pemilu legislatif dapat semakin ditekan. Hengky menyatakan pemilihan umum legislatif kurang diminati warga lantaran terlalu banyak pilihan calon anggota legislatif dari partai politik yang juga beragam. Alhasil warga yang kebingungan untuk memilih, cenderung enggan mendatangi TPS.
"Paling tidak warga itu datang dulu ke TPS. Kalau sampai di bilik suara masih bingung dan akhirnya golput, ya itu pilihan mereka. Yang penting hak suara mereka telah digunakan," tegasnya.(Tesa Oktiana Surbakti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)