medcom.id, Pangkalan Bun: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) optimistis mampu membaca kotak hitam atau black box AirAsia QZ8501 yang akan diangkat dari dasar laut. KNKT Indonesia memiliki ahli laboratorium dan teknologi terbaru yang siap mengungkap penyebab kecelakaan.
"KNKT dari 2009 punya laboratorium black box, ahli sudah disekolahkan ke Australia. Kita update hingga teknologi terbaru," kata investigator KNKT Nucahyo Utomo di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015).
Menurutnya, kotak hitam tidak perlu dibaca di luar negeri. KNKT akan berupaya keras untuk bisa membaca kotak hitam di dalam negeri. Nurcahyo mengisahkan pujian negara Rusia kepada kinerja KNKT Indonesia yang mampu membaca kotak hitam Sukhoi yang hancur terbakar di Gunung Salak, Bogor, tahun 2012.
"Negara Rusia saja mengakui kinerja dan kecepatan KNKT Indonesia saat membaca black box Sukhoi. Kondisi black box Sukhoi itu hancur berkeping-keping bahkan terbakar, tapi diselesaikan hanya dua minggu. Rusia saja harus 1,5 bulan," katanya.
Demikian juga dengan kecelakaan pesawat Lion Air di Bali 2013 lalu. Kotak hitam dari pesawat yang tergelincir dan masuk ke laut itu pun dapat dibaca KNKT Indonesia. "Kalau (kotak hitam) dibaca di luar negeri, ada anggapan beda-beda sama orang lain," tambah Nurcahyo.
Menurutnya, kemungkinan terburuk apabila tidak mampu membaca kotak hitam AirAsia maka ahli dari negara lain yang dianggap netral akan di panggil ke laboratorium KNKT Indonesia. Dia menambahkan, apabila para ahli itu tidak mampu juga memperbaiki dan membaca kotak hitam AirAsia QZ8501, maka KNKT Indonesia akan membawa langsung ke pabrik pembuat kotak hitam dengan tetap mengawasi langsung
"Kita tidak ingin ada saling menyalahkan atau persaingan antarpembuat pesawat. Itu kenapa membaca black box harus tetap dilakukan KNKT Indonesia dan bukan Airbus atau lainnya," ucapnya.
Skenario mengirim kotak hitam ke pabriknya menurut Nurcahyo adalah kemungkinan terburuk yang akan diambil KNKT jika kondisi kotak hitam tak bisa dibaca. Namun, menurutnya, dari gambar ekor pesawat yang ditemukan, kotak hitam berpeluang besar masih bisa dibaca.
"Kita belum tahu kondisi saat ini. Kalau baut bengkok susah, kita belum tahu. KNKT sudah briefing sama Tim SAR bagaimana cara ambil dan kalau rusak akan jadi seperti apa," tambahnya.
Hari ini, Kamis (8/1/2015), pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan kemarin akan dilakukan. Proses pengangkatan akan dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Bagian ekor pesawat yang ditemukan tim penyelam itu merupakan lokasi black box QZ8501.
medcom.id, Pangkalan Bun: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) optimistis mampu membaca kotak hitam atau
black box AirAsia QZ8501 yang akan diangkat dari dasar laut. KNKT Indonesia memiliki ahli laboratorium dan teknologi terbaru yang siap mengungkap penyebab kecelakaan.
"KNKT dari 2009 punya laboratorium
black box, ahli sudah disekolahkan ke Australia. Kita
update hingga teknologi terbaru," kata investigator KNKT Nucahyo Utomo di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015).
Menurutnya, kotak hitam tidak perlu dibaca di luar negeri. KNKT akan berupaya keras untuk bisa membaca kotak hitam di dalam negeri. Nurcahyo mengisahkan pujian negara Rusia kepada kinerja KNKT Indonesia yang mampu membaca kotak hitam Sukhoi yang hancur terbakar di Gunung Salak, Bogor, tahun 2012.
"Negara Rusia saja mengakui kinerja dan kecepatan KNKT Indonesia saat membaca
black box Sukhoi. Kondisi
black box Sukhoi itu hancur berkeping-keping bahkan terbakar, tapi diselesaikan hanya dua minggu. Rusia saja harus 1,5 bulan," katanya.
Demikian juga dengan kecelakaan pesawat Lion Air di Bali 2013 lalu. Kotak hitam dari pesawat yang tergelincir dan masuk ke laut itu pun dapat dibaca KNKT Indonesia. "Kalau (kotak hitam) dibaca di luar negeri, ada anggapan beda-beda sama orang lain," tambah Nurcahyo.
Menurutnya, kemungkinan terburuk apabila tidak mampu membaca kotak hitam AirAsia maka ahli dari negara lain yang dianggap netral akan di panggil ke laboratorium KNKT Indonesia. Dia menambahkan, apabila para ahli itu tidak mampu juga memperbaiki dan membaca
kotak hitam AirAsia QZ8501, maka KNKT Indonesia akan membawa langsung ke pabrik pembuat kotak hitam dengan tetap mengawasi langsung
"Kita tidak ingin ada saling menyalahkan atau persaingan antarpembuat pesawat. Itu kenapa membaca
black box harus tetap dilakukan KNKT Indonesia dan bukan Airbus atau lainnya," ucapnya.
Skenario mengirim kotak hitam ke pabriknya menurut Nurcahyo adalah kemungkinan terburuk yang akan diambil KNKT jika kondisi kotak hitam tak bisa dibaca. Namun, menurutnya, dari gambar ekor pesawat yang ditemukan, kotak hitam berpeluang besar masih bisa dibaca.
"Kita belum tahu kondisi saat ini. Kalau baut bengkok susah, kita belum tahu. KNKT sudah
briefing sama Tim SAR bagaimana cara ambil dan kalau rusak akan jadi seperti apa," tambahnya.
Hari ini, Kamis (8/1/2015), pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan kemarin akan dilakukan. Proses pengangkatan akan dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Bagian ekor pesawat yang ditemukan tim penyelam itu merupakan lokasi
black box QZ8501.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)