medcom.id, Kotabaru: Nelayan Pulau Sembilan kembali menemukan satu jenazah yang diduga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Marabatuan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Namun, upaya evakuasi korban terhambat cuaca buruk.
Nelayan menemukan jenazah seorang anak perempuan yang mengapung di sekitar Pulau Maradapan, perairan Pulau Sembilan, Kotabaru, Jumat (16/1/2015).
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin, Kolonel Haris Bima Bayu Seto mengatakan, hingga saat ini jenazah yang diduga korban AirAsia dan ditemukan di perairan Pulau Sembilan berjumlah tiga orang.
"Saat ini korban tambahan yang berhasil ditemukan telah dievakuasi ke Pulau Maradapan. Tim dibantu masyarakat nelayan setempat akan terus melakukan pencarian lanjutan," ujarnya di Pangkalan TNI AL Banjarmasin, Jumat (16/1/2015).
Diakui Kolonel Haris, upaya evakuasi korban dari Pulau Sembilan menggunakan kapal patroli (KP) Sadewa terhadang cuaca buruk. Lokasi Pulau Sembilan yang jauh dan sulit dijangkau, serta kondisi cuaca buruk di perairan menjadi hambatan bagi proses evakuasi korban maupun upaya pencarian korban lainnya.
"Kita jadwalkan KP Sadewa baru akan tiba di Kotabaru, Jumat petang, karena kemarin terkendala cuaca buruk danselanjutnya akan diterbangkan ke Surabaya," tambahnya.
Sementara, untuk membantu upaya pencarian korban AirAsia, TNI AL telah mengerahkan KRI Pandrong yang kini berada di perairan Pulau Sembilan. KRI Soputan juga telah diberangkatkan dari Pangkalan TNI AL Surabaya untuk membantu pencarian.
Kepala BPBD Kotabaru, Tri Basuki mengakui, upaya pencarian korban AirAsia juga melibatkan nelayan Pulau Sembilan. Namun, cuaca buruk dengan ketinggian gelombang 3-4 meter menyulitkan upaya pencarian nelayan yang hanya menggunakan perahu serta pengamatan visual.
medcom.id, Kotabaru: Nelayan Pulau Sembilan kembali menemukan satu jenazah yang diduga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Marabatuan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Namun, upaya evakuasi korban terhambat cuaca buruk.
Nelayan menemukan jenazah seorang anak perempuan yang mengapung di sekitar Pulau Maradapan, perairan Pulau Sembilan, Kotabaru, Jumat (16/1/2015).
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin, Kolonel Haris Bima Bayu Seto mengatakan, hingga saat ini jenazah yang diduga korban AirAsia dan ditemukan di perairan Pulau Sembilan berjumlah tiga orang.
"Saat ini korban tambahan yang berhasil ditemukan telah dievakuasi ke Pulau Maradapan. Tim dibantu masyarakat nelayan setempat akan terus melakukan pencarian lanjutan," ujarnya di Pangkalan TNI AL Banjarmasin, Jumat (16/1/2015).
Diakui Kolonel Haris, upaya evakuasi korban dari Pulau Sembilan menggunakan kapal patroli (KP) Sadewa terhadang cuaca buruk. Lokasi Pulau Sembilan yang jauh dan sulit dijangkau, serta kondisi cuaca buruk di perairan menjadi hambatan bagi proses evakuasi korban maupun upaya pencarian korban lainnya.
"Kita jadwalkan KP Sadewa baru akan tiba di Kotabaru, Jumat petang, karena kemarin terkendala cuaca buruk danselanjutnya akan diterbangkan ke Surabaya," tambahnya.
Sementara, untuk membantu upaya pencarian korban AirAsia, TNI AL telah mengerahkan KRI Pandrong yang kini berada di perairan Pulau Sembilan. KRI Soputan juga telah diberangkatkan dari Pangkalan TNI AL Surabaya untuk membantu pencarian.
Kepala BPBD Kotabaru, Tri Basuki mengakui, upaya pencarian korban AirAsia juga melibatkan nelayan Pulau Sembilan. Namun, cuaca buruk dengan ketinggian gelombang 3-4 meter menyulitkan upaya pencarian nelayan yang hanya menggunakan perahu serta pengamatan visual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)