medcom.id, Jakarta: Tim SAR gabungan akhirnya berhasil melengkapi komponen kotak hitam pesawat Trigana Air Air jenis ATR 42-300 dengan nomor penerbangan IL-267. Siang ini, Tim SAR sudah menemukan perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR).
"Sekitar pukul 12.58 WIT sudah ditemukan FDR," kata Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru dalam pesan singkat yang diterima Metrotvnews.com, Kamis (20/8/2015).
Penemuan FDR itu ternyata tidak jauh dari penemuan perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR), beberapa hari yang lalu. Heronimus menuturkan, FDR langsung dibawa ke Bandara Oksibil melalui jalur darat dengan jarak 14 kilometer dari lokasi penemuan.
"Sekarang (masih) di Oksibil. Menunggu dikirim ke Sentani, Jayapura," imbuh Heronimus.
Rabu, 19 Agustus kemarin, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo sudah menyerahkan bagian black box atau kotak hitam, yaitu CVR, kepada Kepala KNKT Tatang Kurniadi di Oksbil. Serah terima itu dilakukan di sebuah posko dan ditandatangi berita acara serah-terima CVR tersebut.
Setelah itu, menjadi tugas KNKT untuk mencari tahu persis penyebab kecelakaan yang menewaskan 54 orang tersebut. Dugaan pesawat jatuh karena faktor cuaca sudah terbantahkan pihak AirNav Indonesia. Saat kejadian, cuaca di sekitar lokasi cerah.
medcom.id, Jakarta: Tim SAR gabungan akhirnya berhasil melengkapi komponen kotak hitam pesawat Trigana Air Air jenis ATR 42-300 dengan nomor penerbangan IL-267. Siang ini, Tim SAR sudah menemukan perekam data penerbangan atau
flight data recorder (FDR).
"Sekitar pukul 12.58 WIT sudah ditemukan FDR," kata Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru dalam pesan singkat yang diterima
Metrotvnews.com, Kamis (20/8/2015).
Penemuan FDR itu ternyata tidak jauh dari penemuan perekam suara kokpit atau
cockpit voice recorder (CVR), beberapa hari yang lalu. Heronimus menuturkan, FDR langsung dibawa ke Bandara Oksibil melalui jalur darat dengan jarak 14 kilometer dari lokasi penemuan.
"Sekarang (masih) di Oksibil. Menunggu dikirim ke Sentani, Jayapura," imbuh Heronimus.
Rabu, 19 Agustus kemarin, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo sudah menyerahkan bagian black box atau kotak hitam, yaitu CVR, kepada Kepala KNKT Tatang Kurniadi di Oksbil. Serah terima itu dilakukan di sebuah posko dan ditandatangi berita acara serah-terima CVR tersebut.
Setelah itu, menjadi tugas KNKT untuk mencari tahu persis penyebab kecelakaan yang menewaskan 54 orang tersebut. Dugaan pesawat jatuh karena faktor cuaca sudah terbantahkan pihak AirNav Indonesia. Saat kejadian, cuaca di sekitar lokasi cerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)