medcom.id, Jakarta: Menteri Kesehatan Nila Moeloek buka-bukaan soal rencana peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS). Program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo ini rencananya akan resmi diluncurkan ke seluruh wilayah Indonesia pada April tahun ini.
Meski baru akan resmi diluncurkan April, masyarakat di beberapa daerah Indonesia memang sudah menerima KIS. Namun, pembagian KIS ini belum merata ke seluruh provinsi.
"Jujur kami kelabakan untuk launching KIS pada April ini, karena dalam setahun ini kan masih dalam masa transisi," ujar Nila dalam sambutan acara puncak Hari Kesehatan Dunia, Selasa (7/4/2015) di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Nila mengakui kesulitan yang paling utama adalah masalah pembiayaan kesehatan masyarakat terutama yang mengidap penyakit tidak menular.
"Sebelumnya kan (kartu) jaminan kesehatan. Lagipula, yang sulit adalah bagaimana membiayai para pasien yang mengidap penyakit tidak menular," sambung dia.
Nila memberi contoh besarnya pembiayaan pasien yang menderita penyakit gagal ginjal. Menurutnya, jika ada satu pasien gagal ginjal, biaya pengobatan untuk satu kali cuci darah bisa mencapai Rp1 juta.
"Jika dikalkulasi, untuk biaya sekali cuci darah satu orang dibutuhkan bantuan dari 40 orang sehat," ujarnya.
Kartu Indonesia Sehat rencananya akan dibagikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Malang. Ada sekitar 500 kartu yang akan dibagikan secara simbolis oleh Jokowi saat ke Malang yang rencananya dilakukan pada 17 April mendatang.
medcom.id, Jakarta: Menteri Kesehatan Nila Moeloek buka-bukaan soal rencana peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS). Program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo ini rencananya akan resmi diluncurkan ke seluruh wilayah Indonesia pada April tahun ini.
Meski baru akan resmi diluncurkan April, masyarakat di beberapa daerah Indonesia memang sudah menerima KIS. Namun, pembagian KIS ini belum merata ke seluruh provinsi.
"Jujur kami kelabakan untuk
launching KIS pada April ini, karena dalam setahun ini kan masih dalam masa transisi," ujar Nila dalam sambutan acara puncak Hari Kesehatan Dunia, Selasa (7/4/2015) di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Nila mengakui kesulitan yang paling utama adalah masalah pembiayaan kesehatan masyarakat terutama yang mengidap penyakit tidak menular.
"Sebelumnya kan (kartu) jaminan kesehatan. Lagipula, yang sulit adalah bagaimana membiayai para pasien yang mengidap penyakit tidak menular," sambung dia.
Nila memberi contoh besarnya pembiayaan pasien yang menderita penyakit gagal ginjal. Menurutnya, jika ada satu pasien gagal ginjal, biaya pengobatan untuk satu kali cuci darah bisa mencapai Rp1 juta.
"Jika dikalkulasi, untuk biaya sekali cuci darah satu orang dibutuhkan bantuan dari 40 orang sehat," ujarnya.
Kartu Indonesia Sehat rencananya akan dibagikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Malang. Ada sekitar 500 kartu yang akan dibagikan secara simbolis oleh Jokowi saat ke Malang yang rencananya dilakukan pada 17 April mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LOV)