Jakarta: Ditjen Imigrasi tengah menyiapkan sistem antrean parpor online yang baru. Ini untuk mencegah pemohon paspor fiktif.
"Saat ini kami sedang mengembangkan aplikasi antrean paspor online yang baru. Kelebihannya nanti aplikasi ini mampu mendeteksi apakah suatu akun dikendalikan manusia atau robot," ujar Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno kepada Medcom.id, Selasa, 9 Januari 2018.
Agung menuturkan, pada pembaruan aplikasi, antrean mampu mengidentifikasi perilaku transaksi suatu akun. Jika suatu akun melakukan permohonan paspor dalam jumlah yang tidak wajar, sistem otomatis memblokir akun tersebut.
(Baca juga: Pemohon Paspor Fiktif Sengaja Ganggu Sistem Antrean Online)
Dia mengatakan pembaruan aplikasi antrean online bakal diluncurkan sekitar Februari. Saat ini proses pengembangan pembaruan hampir rampung.
"Pengembangannya sudah dalam tahap finishing. Saat ini tengah didaftarkan di toko aplikasi Google Play. Kira-kira butuh waktu dua minggu," tukas Agung.
Aplikasi antrean paspor online mengalami gangguan. Gangguan itu disebabkan oleh oknum masyarakat yang membuat hampir 72 ribu permohonan paspor fiktif. Akibatnya, masyarakat lain tidak dapat memperoleh nomor antrean secara online lantaran kehabisan kuota.
Jakarta: Ditjen Imigrasi tengah menyiapkan sistem antrean parpor online yang baru. Ini untuk mencegah pemohon paspor fiktif.
"Saat ini kami sedang mengembangkan aplikasi antrean paspor online yang baru. Kelebihannya nanti aplikasi ini mampu mendeteksi apakah suatu akun dikendalikan manusia atau robot," ujar Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno kepada
Medcom.id, Selasa, 9 Januari 2018.
Agung menuturkan, pada pembaruan aplikasi, antrean mampu mengidentifikasi perilaku transaksi suatu akun. Jika suatu akun melakukan permohonan paspor dalam jumlah yang tidak wajar, sistem otomatis memblokir akun tersebut.
(Baca juga:
Pemohon Paspor Fiktif Sengaja Ganggu Sistem Antrean Online)
Dia mengatakan pembaruan aplikasi antrean online bakal diluncurkan sekitar Februari. Saat ini proses pengembangan pembaruan hampir rampung.
"Pengembangannya sudah dalam tahap finishing. Saat ini tengah didaftarkan di toko aplikasi Google Play. Kira-kira butuh waktu dua minggu," tukas Agung.
Aplikasi antrean paspor online mengalami gangguan. Gangguan itu disebabkan oleh oknum masyarakat yang membuat hampir 72 ribu permohonan paspor fiktif. Akibatnya, masyarakat lain tidak dapat memperoleh nomor antrean secara online lantaran kehabisan kuota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)