Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy  W. Suradji bersama Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo - Medcom.id/Nur Azizah.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy W. Suradji bersama Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo - Medcom.id/Nur Azizah.

PT AP I Berdayakan Warga Terdampak NYIA

Nur Azizah • 05 Februari 2018 19:30
Kulon Progo: PT Angkasa Pura I bakal memberikan pelatihan teknis untuk seluruh warga terdampak pembangunan New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA). Pelatihan teknis akan berlangsung sebelum fase kontruksi dimulai.
 
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy  W. Suradji mengatakan, pelatihan tersebut untuk menyerap tenaga kerja warga terdampak. Pelatihan akan dimulai dari pelatihan konstruksi bangunan hingga pengamanan. 
 
"Nanti kan ada fase pembangunan dan fase operasional bandara. Nanti kami siapkan pelatihan untuk mereka. Tukang batu saja kan banyak levelnya, lalu tukang las, hingga security," ungkap Devy di kantor Help Desk NYIA, Wates, Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2018.

Ia berharap, ketika bandara sudah siap beroperasi, masyarakat yang telah dilatih siap untuk bekerja. Tak hanya pelatihan, PT AP I juga menyiapkan layanan konsultasi keuangan gratis.
 
"Kan masyarakat sudah punya uang nih, tapi bagaimana investasi nanti akan kami kasih solusi. Kami akan panggil pengadaian. Kami enggak mau mereka hanya kaya hari ini, tapi harus berkelanjutan," tutur dia. 
 
(Baca juga: Laporan tak Menyenangkan Terkait Pembangunan Bandara Kulonprogo Diinvestigasi)
 
Sementara itu, masyarakat bisa mengunjungi kantor layanan informasi (Help Desk) jika ingin berkonsultasi dan mendapatkan informasi terkait proses konsinyasi. Kantor tersebut terletak di kantor proyek pembangunan NYIA Jalan Raya Wates-Purworejo, Tanggalan, Palihan, Wates.
 
"Help desk ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang prosedur dan proses konsinyasi pembayaran ganti rugi sehingga terbuka ruang dialog antara warga dengan  Angkasa Pura I, Pemkab Kulon Progo, BPN, kontraktor pembangunan, maupun pihak terkait lainnya," imbuh Devy.
 
NYIA rencananya akan dibangun April 2018 dan akan mulai dioperasikan setahun mendatang. Namun, hingga saat ini masih ada 32 kepala keluarga yang belum mau membebaskan lahannya. Proses konsinyasi pun masih berlangsung di Pengadilan Negeri Wates.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan