Jakarta: Akses layanan air bersih menjadi salah satu masalah di Jakarta, khususnya Kepulauan Seribu. Banyak warga ibu kota belum mendapatkan layanan air bersih buat kebutuhan rumah tangga, industri, dan lainnya.
"Terlebih di Kepulauan Seribu, kebutuhan air bersih yang terus meningkat akibat peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat," kata Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata Dadang Solihin mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peresmian sea water reverse osmosis (SWRO) di Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu, 20 November 2019.
Pemprov DKI Jakarta membangun SWRO di Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, dan Pulau Kelapa Dua buat memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di Kepulauan Seribu. Pengelolaan SWRO diserahkan kepada PD Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.
"Dengan adanya instalasi pengolahan air laut buat kebutuhan masyarakat Kepulauan Seribu yang jumlahnya mencapai 23.000 jiwa, diharapkan warga di Kepulauan Seribu akan lebih baik kondisi kesejahteraannya. Seperti masalah kesehatan dan pendidikan," ujar dia.
Intalasi pengolahan air bersih yang diresmikan Pemprov DKI bersama PAM Jaya memiliki kapasitas beragam. SWRO di Pulau Payung berkapasitas 0,25 liter per second (lps) dengan penduduk 199 jiwa dan jumlah pelanggan 49 sambungan. Kapasitas SWRO di Pulau Pramuka 3 lps dengan jumlah penduduk 2.174 jiwa dan pelanggan 653 sambungan.
SWRO di Pulau Panggang berkapasitas 3 lps dengan jumlah penduduk 2.335 jiwa dan pelanggan 1.184 sambungan. Pulau Kelapa Dua memiliki SWRO berkapasitas 0,25 lps dengan jumlah penduduk 440 jiwa dan pelanggan 113 sambungan.
Total terbangun lima SWRO. Unit pengolahan air bersih sebelumnya dibangun di Pulau Untung dengan kapasitas 2,5 lps buat melayani 288 jiwa.
Beberapa pulau lain juga akan dibangun SWRO pada 2020. Biaya pembangunan dibebankan ke Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) DKI. (ADI)
Jakarta: Akses layanan air bersih menjadi salah satu masalah di Jakarta, khususnya Kepulauan Seribu. Banyak warga ibu kota belum mendapatkan layanan air bersih buat kebutuhan rumah tangga, industri, dan lainnya.
"Terlebih di Kepulauan Seribu, kebutuhan air bersih yang terus meningkat akibat peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat," kata Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata Dadang Solihin mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peresmian sea water reverse osmosis (SWRO) di Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu, 20 November 2019.
Pemprov DKI Jakarta membangun SWRO di Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, dan Pulau Kelapa Dua buat memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di Kepulauan Seribu. Pengelolaan SWRO diserahkan kepada PD Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.
"Dengan adanya instalasi pengolahan air laut buat kebutuhan masyarakat Kepulauan Seribu yang jumlahnya mencapai 23.000 jiwa, diharapkan warga di Kepulauan Seribu akan lebih baik kondisi kesejahteraannya. Seperti masalah kesehatan dan pendidikan," ujar dia.
Intalasi pengolahan air bersih yang diresmikan Pemprov DKI bersama PAM Jaya memiliki kapasitas beragam. SWRO di Pulau Payung berkapasitas 0,25 liter per second (lps) dengan penduduk 199 jiwa dan jumlah pelanggan 49 sambungan. Kapasitas SWRO di Pulau Pramuka 3 lps dengan jumlah penduduk 2.174 jiwa dan pelanggan 653 sambungan.
SWRO di Pulau Panggang berkapasitas 3 lps dengan jumlah penduduk 2.335 jiwa dan pelanggan 1.184 sambungan. Pulau Kelapa Dua memiliki SWRO berkapasitas 0,25 lps dengan jumlah penduduk 440 jiwa dan pelanggan 113 sambungan.
Total terbangun lima SWRO. Unit pengolahan air bersih sebelumnya dibangun di Pulau Untung dengan kapasitas 2,5 lps buat melayani 288 jiwa.
Beberapa pulau lain juga akan dibangun SWRO pada 2020. Biaya pembangunan dibebankan ke Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) DKI. (
ADI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)