ilustrasi/medcom.id
ilustrasi/medcom.id

BMKG: Jalur Evakuasi di Maluku Tengah Harus Diperbanyak

Antara • 05 September 2021 06:18
Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah memperbanyak jalur evakuasi di Desa Tehoru. Ini mempermudah warga evakuasi mandiri jika terjadi gempa dan disertai tsunami.
 
Desa Tehoru dan Dusun Mahu sempat dilanda gempa tektonik magnitudo 6,0 pada 16 Juni 2021. Episentrum gempa terletak pada koordinat 3,42 LS , 129,57 BT atau berlokasi di laut pada jarak 69 kilometer (km) arah Tenggara Kota Masohi, Maluku Tengah.
 
Gempa dengan kedalaman 19 km itu menyebabkan tanah di Dusun Mahu dan Japutih amblas. Muka air naik setengah meter.


"Lebih banyak lagi jalur evakuasi malah lebih baik, mengingat hasil pemodelan kecepatan tsunami tiba di pesisir pantai desa ini hanya lima menit," kata Dwikorita dilansir dari Antara, Jakarta, Minggu, 5 September 2021.
 
Dwikorita didampingi Wakil Bupati Maluku Tengah Marlatu Leleury, Kepala Balai besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar Darmawan, dan Kepala BPBD Maluku Hedri Far-Far. Mereka melihat dari dekat kondisi pesisir pantai Dusun Mahu yang amblas ke laut.
 
Dwikorita berjalan dari pesisir pantai Tehoru untuk menentukan zona aman bagi warga evakuasi mandiri. Dia meminta Kepala Desa Tehoru Hud Silawane berkoordinasi dengan BPBD Maluku Tengah membuat lebih banyak jalur evakuasi menuju titik aman.
 
Baca: Intensitas Gempa Meningkat, BMKG Minta Masyarakat NTT Waspada
 
"Agar warga tidak berdesakan saat evakuasi mandiri menuju titik kumpul," ucapnya.
 
Dwikorita juga melihat lokasi kanal air laut yang menjorok hingga ke belakang puluhan rumah warga. Wilayah ini berpotensi terjadi likuefaksi karena tanah berlumpur dan berpasir.
 
"Konstruksi bangunan rumah disekitar kanal bisa dicek kembali, karena kalau terjadi gempa besar, maka berpotensi terjadi likuefaksi di lokasi itu," tuturnya.
 
Dwikorita meminta warga berhati-hati saat beraktivitas di sekitar bibir pantai. Sebab, potensi gempa bisa terjadi kapan saja, dan daerah itu rawan patahan atau longsor di bawah laut.
 
Dwikorita juga meminta Pemkab dan BPBD Maluku Tengah memperbaiki rambu jalur evakuasi dan titik kumpul. Berdasarkan hasil tinjauan dan asesmen di lapangan, ada rambu yang tidak sesuai dan malah berdampak menimbulkan bencana sekunder.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan