medcom.id, Manado: Tantangan bagi pemerintahan yang akan dipimpin Jokowi-JK nanti adalah masalah utang negara yang terus bertumbuh sehingga sebaiknya para pembantu presiden berasal dari profesional yang berpengalaman. Demikian dokatakan praktisi hukum senior OC Kaligis, Kamis(31/7/2014).
Dalam penyampaian materi kuliah umum di hadapan mahasiswa S1 dan S2 di Gedung Minahasa Law Center, Manado, Sulawesi Utara, dia mengatakan calon menteri kabinet Jokowi-JK sebaiknya diisi oleh kalangan profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya.
"Kalaupun para koalisi partai ada yang masuk dalam kabinet dan begitu dia diangkat sebagai pembantu presiden, maka dia sudah bukan pimpinan atau anggota partai lagi. Karena dia akan bertindak atas nama presiden mewakili rakyat Indonesia," kata OC.
Ini dikarenakan Indonesia ke depan memiliki tantangan yang cukup besar di mana utang negara yang terus bertumbuh harus diatasi oleh kepala negara bersama para pembantunya, sehingga jika para pembantu presiden berasal dari kalangan profesional maka perekonomian Indonesia bisa bangkit serta rakyat akan semakin makmur.
OC yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Sulawesi Utara mengatakan, dalam hal ini memang banyak kepentingan tapi sebaiknya jika para menteri berasal dari profesional dengan rekam jejak yang memadai, maka ia yakin Indonesia tidak akan terpuruk.
Dia menambahkan, Jokowi-JK sebaiknya meninggalkan kebiasaan bahwa para menteri adalah ketua umum parpol, karena jika ia menjadi menteri maka konsentrasinya akan terbagi.
medcom.id, Manado: Tantangan bagi pemerintahan yang akan dipimpin Jokowi-JK nanti adalah masalah utang negara yang terus bertumbuh sehingga sebaiknya para pembantu presiden berasal dari profesional yang berpengalaman. Demikian dokatakan praktisi hukum senior OC Kaligis, Kamis(31/7/2014).
Dalam penyampaian materi kuliah umum di hadapan mahasiswa S1 dan S2 di Gedung Minahasa Law Center, Manado, Sulawesi Utara, dia mengatakan calon menteri kabinet Jokowi-JK sebaiknya diisi oleh kalangan profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya.
"Kalaupun para koalisi partai ada yang masuk dalam kabinet dan begitu dia diangkat sebagai pembantu presiden, maka dia sudah bukan pimpinan atau anggota partai lagi. Karena dia akan bertindak atas nama presiden mewakili rakyat Indonesia," kata OC.
Ini dikarenakan Indonesia ke depan memiliki tantangan yang cukup besar di mana utang negara yang terus bertumbuh harus diatasi oleh kepala negara bersama para pembantunya, sehingga jika para pembantu presiden berasal dari kalangan profesional maka perekonomian Indonesia bisa bangkit serta rakyat akan semakin makmur.
OC yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Sulawesi Utara mengatakan, dalam hal ini memang banyak kepentingan tapi sebaiknya jika para menteri berasal dari profesional dengan rekam jejak yang memadai, maka ia yakin Indonesia tidak akan terpuruk.
Dia menambahkan, Jokowi-JK sebaiknya meninggalkan kebiasaan bahwa para menteri adalah ketua umum parpol, karena jika ia menjadi menteri maka konsentrasinya akan terbagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)