medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) punya pasukan elite. Namanya Basarnas Special Group (BSG). Hanya personel-personel terpilih yang masuk pasukan khusus tersebut.
Sebanyak 60 personel BSG mendapat pelatihan khusus untuk kemampuan search and rescue. Ide membentuk special group ini berawal dari medan pencarian yang berat, minim biaya dan sumber daya saat pesawat Sukhoi jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, pada 2012.
Tim ini diklaim seperti pasukan khusus milik TNI Kopassus, Kopaskhas, atau Kopaska, yang disiapkan sedemikian rupa untuk menolong korban dengan hasil maksimal dan biaya minimal. BSG diyakini memiliki kemampuan untuk mengevakuasi korban di atas rata-rata.
BSG dibentuk untuk membantu dan mempercepat penyelenggaraan operasi SAR pada musibah penerbangan, pelayaran, bencana dan musibah lainnya yang berskala nasional, atau memiliki tingkat kesulitan tinggi. BSG diisi anggota pilihan dari setiap kantor SAR di daerah
Alat canggih yang digunakan BSG seperti remote operating vehicle (alat deteksi bawah laut), dan communication under water (alat komunikasi bawah laut). Alat tersebut turun ke dalam air dengan jangkauan sonar hingga 60 meter.
BSG dibagi dalam tiga tim yang memiliki kemampuan di bidang underwater rescue, urban SAR, dan aviation rescue. Setiap personel mampu di bidang manajemen operasi SAR, tindakan pengobatan awal, komunikasi SAR, administrasi dan kehumasan operasi SAR.
Pengetahuan dasar yang harus dimiliki pasukan khusus tersebut yakni tindakan pengobatan awal, terjun payung, penyelamatan menggunakan helikopter, penyelamatan di hutan dan air, penyelamatan di ketinggian, dan penyelamatan di reruntuhan.
Pasukan khusus Basarnas dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Mereka diperintahkan menyisir lokasi pertama kali jenazah ditemukan, Rabu (31/12/2014).
Setidaknya ada 20 personel BSG yang menyelam di koordinat 03°54.48" LS dan 110°31.04" BT. Mereka bahu membahu mencari korban bersama anggota TNI AL. ”Penyelaman bisa dilakukan hingga kedalaman sekira 35 meter,” kata Komandan Kompi BSG Charles Baltajery.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) punya pasukan elite. Namanya Basarnas Special Group (BSG). Hanya personel-personel terpilih yang masuk pasukan khusus tersebut.
Sebanyak 60 personel BSG mendapat pelatihan khusus untuk kemampuan
search and rescue. Ide membentuk special group ini berawal dari medan pencarian yang berat, minim biaya dan sumber daya saat pesawat Sukhoi jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, pada 2012.
Tim ini diklaim seperti pasukan khusus milik TNI Kopassus, Kopaskhas, atau Kopaska, yang disiapkan sedemikian rupa untuk menolong korban dengan hasil maksimal dan biaya minimal. BSG diyakini memiliki kemampuan untuk mengevakuasi korban di atas rata-rata.
BSG dibentuk untuk membantu dan mempercepat penyelenggaraan operasi SAR pada musibah penerbangan, pelayaran, bencana dan musibah lainnya yang berskala nasional, atau memiliki tingkat kesulitan tinggi. BSG diisi anggota pilihan dari setiap kantor SAR di daerah
Alat canggih yang digunakan BSG seperti
remote operating vehicle (alat deteksi bawah laut), dan
communication under water (alat komunikasi bawah laut). Alat tersebut turun ke dalam air dengan jangkauan sonar hingga 60 meter.
BSG dibagi dalam tiga tim yang memiliki kemampuan di bidang
underwater rescue,
urban SAR, dan
aviation rescue. Setiap personel mampu di bidang manajemen operasi SAR, tindakan pengobatan awal, komunikasi SAR, administrasi dan kehumasan operasi SAR.
Pengetahuan dasar yang harus dimiliki pasukan khusus tersebut yakni tindakan pengobatan awal, terjun payung, penyelamatan menggunakan helikopter, penyelamatan di hutan dan air, penyelamatan di ketinggian, dan penyelamatan di reruntuhan.
Pasukan khusus Basarnas dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Mereka diperintahkan menyisir lokasi pertama kali jenazah ditemukan, Rabu (31/12/2014).
Setidaknya ada 20 personel BSG yang menyelam di koordinat 03°54.48" LS dan 110°31.04" BT. Mereka bahu membahu mencari korban bersama anggota TNI AL. ”Penyelaman bisa dilakukan hingga kedalaman sekira 35 meter,” kata Komandan Kompi BSG Charles Baltajery
. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)