Jakarta: Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengevakuasi 16 kantong berisi korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Temuan tersebut akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Disaster Victim Identification (DVI).
Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman selaku SAR mission coordinator menjelaskan penyelam telah bekerja sejak pukul 06.00 hingga 17.30 WIB. Hasil pencarian hari kesembilan itu berkat pelibatan rigid inflatable boat (RIB) Basarnas dan KRI Kurau.
"KRI Kurau mengevakuasi enam kantong berisi human remains dan material pesawat. Sementara RIB Basarnas juga mengevakuasi 10 kantong berisi human remains dan serpihan pesawat," kata Rasman dalam keterangan tertulis, Minggu, 17 Januari 2021.
Tim juga masih berupaya mencari cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182 di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Tim baru menemukan bagian pelindung atau casing CVR.
CVR dan flight data recorder (FDR) menjadi dua komponen dari black box atau kotak hitam pesawat yang tak bisa dipisahkan dalam investigasi penyebab kecelakaan. Saat ini, baru FDR yang berhasil ditemukan.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta:
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengevakuasi 16 kantong berisi korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Temuan tersebut akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Disaster Victim Identification (DVI).
Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman selaku SAR mission coordinator menjelaskan penyelam telah bekerja sejak pukul 06.00 hingga 17.30 WIB. Hasil pencarian hari kesembilan itu berkat pelibatan
rigid inflatable boat (RIB) Basarnas dan KRI Kurau.
"KRI Kurau mengevakuasi enam kantong berisi
human remains dan material pesawat. Sementara RIB Basarnas juga mengevakuasi 10 kantong berisi
human remains dan serpihan pesawat," kata Rasman dalam keterangan tertulis, Minggu, 17 Januari 2021.
Tim juga masih berupaya mencari
cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182 di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Tim baru menemukan bagian pelindung atau
casing CVR.
CVR dan
flight data recorder (FDR) menjadi dua komponen dari
black box atau kotak hitam pesawat yang tak bisa dipisahkan dalam investigasi penyebab kecelakaan. Saat ini, baru FDR yang berhasil ditemukan.
Pesawat Sriwijaya Air dengan
call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)