Jakarta: Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menggelar Kegiatan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Batam. Kegiatan ini menjadi pembuka rangkaian Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-88.
"Dipilihnya Kota Batam sebagai kegiatan pembuka adalah wujud komitmen KPI agar penyiaran terus bertumbuh dan berkembang, termasuk di daerah perbatasan," kata Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Harsiarnas ke-88, Hardly Stefano Pariela, dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Maret 2021.
Menurut Hardly, peringatan Harsiarnas menjadi momentum bagi seluruh insan penyiaran melakukan refleksi dan meneguhkan tujuan penyiaran. Yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperkukuh integrasi nasional.
Tema yang diambil dalam peringatan Harsiarnas tahun ini ialah penyiaran sebagai pendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi. Tema ini mengandung optimisme pandemi segera berakhir dan keikutsertaan lembaga penyiaran mendorong pemulihan ekonomi usai pandemi covid-19.
"Tentunya hal itu harus didukung dengan sinergi semua pihak dalam menjalankan berbagai kebijakan pemerintah, termasuk mematuhi protokol kesehatan dan menyukseskan agenda vaksinasi yang sedang berlangsung," ujar Hardly.
Harsiarnas ke-88 menjadi peringatan perdana setelah Presiden Joko Widodo menetapkan secara resmi 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 9 Tahun 2019. Puncak kegiatan bakal digelar di Kota Solo pada 1 April 2021.
Hardly menyebut Kota Solo dipilih sebagai tempat peringatan Harsiarnas karena faktor sejarah yang sangat lekat dengan dimulainya penyiaran nasional. Solo dikenal sebagai kota yang menghadirkan radio ketimuran pertama di Indonesia.
"Solosche Radio Vereeniging (SRV) lewat tangan dingin Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara VII," kata Hardly.
Selain itu, Kota Solo menjadi tempat deklarasi peringatan Harsiarnas pertama kali yang diselenggarakan pada 2009 dan 2010. “Wali kota Solo saat itu, Bapak Joko Widodo, ikut hadir dalam deklarasi tahun 2010,” ucapnya.
Berikut rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memeriahkan Harsiarnas di Kota Solo, antara lain, Napak Tilas Sejarah Penyiaran Nasional, Seminar Nasional, Sekolah P3 & SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran). Kemudian, bakti sosial dan webinar lima jam non-stop.
KPI mengagendakan kehadiran Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz, dan Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almahsyari. Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga akan diundang dalam acara tersebut
Jokowi juga diagendakan hadir pada puncak acara di auditorium RRI Surakarta. Kehadiran Jokowi diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi seluruh insan penyiaran untuk berkontribusi positif dalam pembangunan nasional.
Baca: Digitalisasi Penyiaran Harus Perkuat Pancasila di Daerah 3T
KPI daerah juga akan melakukan berbagai kegiatan dengan melibatkan pemangku kepentingan penyiaran di daerah. Rangkaian kegiatan yang digelar KPI ini tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Di antaranya dengan melakukan pembatasan peserta dan mengoptimalkan kehadiran peserta secara daring untuk kegiatan di dalam ruangan," ujarnya.
Jakarta: Komisi Penyiaran Indonesia (
KPI) menggelar Kegiatan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Batam. Kegiatan ini menjadi pembuka rangkaian Peringatan Hari
Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-88.
"Dipilihnya Kota Batam sebagai kegiatan pembuka adalah wujud komitmen KPI agar penyiaran terus bertumbuh dan berkembang, termasuk di daerah perbatasan," kata Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Harsiarnas ke-88, Hardly Stefano Pariela, dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Maret 2021.
Menurut Hardly, peringatan Harsiarnas menjadi momentum bagi seluruh insan penyiaran melakukan refleksi dan meneguhkan tujuan penyiaran. Yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperkukuh integrasi nasional.
Tema yang diambil dalam peringatan Harsiarnas tahun ini ialah penyiaran sebagai pendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi. Tema ini mengandung optimisme pandemi segera berakhir dan keikutsertaan lembaga penyiaran mendorong pemulihan ekonomi usai pandemi covid-19.
"Tentunya hal itu harus didukung dengan sinergi semua pihak dalam menjalankan berbagai kebijakan pemerintah, termasuk mematuhi protokol kesehatan dan menyukseskan agenda vaksinasi yang sedang berlangsung," ujar Hardly.
Harsiarnas ke-88 menjadi peringatan perdana setelah Presiden Joko Widodo menetapkan secara resmi 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 9 Tahun 2019. Puncak kegiatan bakal digelar di Kota Solo pada 1 April 2021.
Hardly menyebut Kota Solo dipilih sebagai tempat peringatan Harsiarnas karena faktor sejarah yang sangat lekat dengan dimulainya penyiaran nasional. Solo dikenal sebagai kota yang menghadirkan radio ketimuran pertama di Indonesia.
"Solosche Radio Vereeniging (SRV) lewat tangan dingin Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara VII," kata Hardly.
Selain itu, Kota Solo menjadi tempat deklarasi peringatan Harsiarnas pertama kali yang diselenggarakan pada 2009 dan 2010. “Wali kota Solo saat itu, Bapak Joko Widodo, ikut hadir dalam deklarasi tahun 2010,” ucapnya.
Berikut rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memeriahkan Harsiarnas di Kota Solo, antara lain, Napak Tilas Sejarah Penyiaran Nasional, Seminar Nasional, Sekolah P3 & SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran). Kemudian, bakti sosial dan webinar lima jam non-stop.
KPI mengagendakan kehadiran Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz, dan Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almahsyari. Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga akan diundang dalam acara tersebut
Jokowi juga diagendakan hadir pada puncak acara di auditorium RRI Surakarta. Kehadiran Jokowi diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi seluruh insan penyiaran untuk berkontribusi positif dalam pembangunan nasional.
Baca: Digitalisasi Penyiaran Harus Perkuat Pancasila di Daerah 3T
KPI daerah juga akan melakukan berbagai kegiatan dengan melibatkan pemangku kepentingan penyiaran di daerah. Rangkaian kegiatan yang digelar KPI ini tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Di antaranya dengan melakukan pembatasan peserta dan mengoptimalkan kehadiran peserta secara daring untuk kegiatan di dalam ruangan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)