Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunda distribusi vaksin AstraZeneca. Penundaan setelah munculnya kabar dugaan penggumpalan darah usai penyuntikan vaksin covid-19 tersebut.
"Kemenkes menunda dulu pendistribusian AstraZeneca dikarenakan untuk kehati-hatian," ujar juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi televideo melalui akun YouTube Kemenkes RI, Selasa, 16 Maret 2021.
Nadia menegaskan negara yang sudah memesan vaksin AstraZeneca hanya menunda distribusi, tidak membatalkan penyuntikan. Semua negara menunggu penjelasan resmi dari otoritas kesehatan Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(Baca: Daftar Negara yang Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca)
Nadia menyebut penggumpalan darah tidak ada hubungannya dengan pemberian vaksin AstraZeneca. Hal ini juga sudah ditegaskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Inggris dan European Medicines Agency (EMA).
"Sudah ada klarifikasi tanggal 11 Maret 2021 tidak ada hubungan antara terjadinya penggumpalan darah dengan penyuntikan vaksin AstraZeneca," ujar Nadia.
Dia meminta masyarakat tak khawatir dengan isu penggumpalan darah tersebut. Sebab, hanya sebagian kecil warga yang mengalami kondisi itu.
"Sudah 17 juta orang mendapatkan vaksin AstraZeneca ini, di mana kasus penggumpalan darah itu dilaporkan sebanyak 40 kasus. Jadi sebenarnya kasusnya sangat kecil," ucap Nadia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunda distribusi vaksin
AstraZeneca. Penundaan setelah munculnya kabar dugaan penggumpalan darah usai penyuntikan vaksin covid-19 tersebut.
"Kemenkes menunda dulu pendistribusian AstraZeneca dikarenakan untuk kehati-hatian," ujar juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi televideo melalui akun YouTube Kemenkes RI, Selasa, 16 Maret 2021.
Nadia menegaskan negara yang sudah memesan vaksin AstraZeneca hanya menunda distribusi, tidak membatalkan penyuntikan. Semua negara menunggu penjelasan resmi dari otoritas kesehatan Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(Baca:
Daftar Negara yang Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca)
Nadia menyebut penggumpalan darah tidak ada hubungannya dengan pemberian vaksin AstraZeneca. Hal ini juga sudah ditegaskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM) Inggris dan European Medicines Agency (EMA).
"Sudah ada klarifikasi tanggal 11 Maret 2021 tidak ada hubungan antara terjadinya penggumpalan darah dengan penyuntikan vaksin AstraZeneca," ujar Nadia.
Dia meminta masyarakat tak khawatir dengan isu penggumpalan darah tersebut. Sebab, hanya sebagian kecil warga yang mengalami kondisi itu.
"Sudah 17 juta orang mendapatkan vaksin AstraZeneca ini, di mana kasus penggumpalan darah itu dilaporkan sebanyak 40 kasus. Jadi sebenarnya kasusnya sangat kecil," ucap Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)