Jakarta: Pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di Jawa dan Bali diyakini akan efektif menekan lonjakan kasus aktif covid-19. Pembatasan kegiatan warga ini terbukti sukses menekan kasus covid-19 saat pengetatan pada September-Oktober 2020.
“Saat September ketika lonjakan kasus tinggi, pemerintah menyusun strategi pembatasan. Alhamdulilah bisa kita tekan sampai 20 persen,” kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 7 Desember 2021.
Kasus aktif covid-19 sebelum pengetatan aktivitas warga sekitar 67 ribu orang. Namun, kasus aktif turun menjadi sekitar 54 ribu orang setelah pembatasan diberlakukan.
PSBM di Jawa dan Bali, kata Doni, harus didukung pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga komponen masyarakat. Seluruh pihak harus proaktif disiplin protokol kesehatan agar kasus covid-19 bisa ditekan.
“Harus bisa sama-sama melakukan upaya pencegahan. Sekali lagi, pencegahan,” tegas Doni.
Baca: Kasus Aktif Covid-19 Naik Dua Kali Lipat dalam Dua Bulan
Wilayah di Jawa dan Bali akan menerapkan pembatasan sosial berskala mikro. Kebijakan ini untuk menekan kasus positif covid-19 di masing-masing provinsi.
"Nanti pemerintah daerah akan menentukan wilayah-wilayah mana saja yang akan dilakukan pembatasan tersebut," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Januari 2021.
Jakarta: Pembatasan sosial berskala mikro (
PSBM) di Jawa dan Bali diyakini akan efektif menekan lonjakan kasus aktif covid-19. Pembatasan kegiatan warga ini terbukti sukses menekan kasus covid-19 saat pengetatan pada September-Oktober 2020.
“Saat September ketika lonjakan kasus tinggi, pemerintah menyusun strategi pembatasan. Alhamdulilah bisa kita tekan sampai 20 persen,” kata Ketua Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 7 Desember 2021.
Kasus aktif covid-19 sebelum pengetatan aktivitas warga sekitar 67 ribu orang. Namun, kasus aktif turun menjadi sekitar 54 ribu orang setelah pembatasan diberlakukan.
PSBM di Jawa dan Bali, kata Doni, harus didukung pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga komponen masyarakat. Seluruh pihak harus proaktif disiplin protokol kesehatan agar kasus covid-19 bisa ditekan.
“Harus bisa sama-sama melakukan upaya pencegahan. Sekali lagi, pencegahan,” tegas Doni.
Baca:
Kasus Aktif Covid-19 Naik Dua Kali Lipat dalam Dua Bulan
Wilayah di Jawa dan Bali akan menerapkan pembatasan sosial berskala mikro. Kebijakan ini untuk menekan kasus positif covid-19 di masing-masing provinsi.
"Nanti pemerintah daerah akan menentukan wilayah-wilayah mana saja yang akan dilakukan pembatasan tersebut," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Januari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)