medcom.id, Jakarta: Cuaca cerah diprediksi akan menghiasi langit saat munculnya gerhana matahari total pada Rabu, 9 Maret 2016. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, cuaca menjadi faktor utama dalam mengamati fenomena ini.
"Memang gangguan mengamati fenomena gerhana matahari total ini dari cuaca selain medan pandang," kata Thomas saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Senin (7/3/2016).
Ahli Astronomi ini mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika, sebagian besar cuaca di Indonesai masih dalam musim hujan. Selain itu, penumpukan awan juga masih tergolong aktif.
Menurutnya, saat pengamatan gerhana matahari total mendatang, masih berpeluang cerah. Sebab, fenomena langka ini terjadi pada pagi hari.
"Sebetulnya kita melihat pada pagi hari itu cenderung pembentukan awan tidak seaktif pada siang dan menjelang sore hari. Peluang mendapatkan cuaca cerah pada pagi hari masih terbuka. Walaupun, secara rata-rata akhir musim hujan menuju awal musim pancaroba, pembentukan awan masih aktif," jelas Thomas.
"Jadi walaupun BMKG memperkirakan beberapa wilayah akan berawan atau bahkan hujan, saya berharap pada pagi hari pembentukan awan tidak seaktif pada sore hari. Peluang cerah masih terbuka," tandas Thomas.
medcom.id, Jakarta: Cuaca cerah diprediksi akan menghiasi langit saat munculnya gerhana matahari total pada Rabu, 9 Maret 2016. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, cuaca menjadi faktor utama dalam mengamati fenomena ini.
"Memang gangguan mengamati fenomena gerhana matahari total ini dari cuaca selain medan pandang," kata Thomas saat berbincang dengan
Metrotvnews.com, Senin (7/3/2016).
Ahli Astronomi ini mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika, sebagian besar cuaca di Indonesai masih dalam musim hujan. Selain itu, penumpukan awan juga masih tergolong aktif.
Menurutnya, saat pengamatan gerhana matahari total mendatang, masih berpeluang cerah. Sebab, fenomena langka ini terjadi pada pagi hari.
"Sebetulnya kita melihat pada pagi hari itu cenderung pembentukan awan tidak seaktif pada siang dan menjelang sore hari. Peluang mendapatkan cuaca cerah pada pagi hari masih terbuka. Walaupun, secara rata-rata akhir musim hujan menuju awal musim pancaroba, pembentukan awan masih aktif," jelas Thomas.
"Jadi walaupun BMKG memperkirakan beberapa wilayah akan berawan atau bahkan hujan, saya berharap pada pagi hari pembentukan awan tidak seaktif pada sore hari. Peluang cerah masih terbuka," tandas Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)