medcom.id, Jakarta: Seorang turis mancanegara asal Amerika Serikat (AS) Jeane, 27, mengaku senang bisa menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di Indonesia. Bersama dua orang temannya, Jeane memilih menyaksikan GMT di Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.
"Saya sangat beruntung kali ini sedang berada di Indonesia. Tempat ini sangat spesial. Gerhana Matahari sangat menakjubkan," kata Jeane di kawasan Taman Ismail Marzuki, Rabu (9/3/2016)
Jeane cs memilih Planetarium untuk mendapat posisi yang pas mengamati fenomena astronomi yang hanya terjadi 350 tahun sekali itu. Mereka bahkan rela tak beristirahat agar tak terjebak antrean dan masih bisa mendapatkan kacamata GMT gratis dari penyelenggara.
"Saya belum tidur. Sangat senang mendapat kesempatan ini," kata dia.
Antusiasme warga Jakarta pun dirasakan saat fenomena alam ini berlangsung. Belasan ribu warga memadati Gerhana Matahari di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
"Karena ini hari libur, jadi pengunjungnya lebih dari 10 ribu," kata Kasubag TU UPT Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta Eko Wahyu Wibowo.
Eko menyebutkan penghitungan estimasi jumlah pengunjung yang ikut mengamati GMT, dilakukan berdasarkan kapasitas lahan di Taman Ismail Marzuki . "Semua lahan penuh. Bahkan kemacetan kendaraan saya dengar (dari depan TIM) sampai ke Tugu Tani," imbuhnya.
Eko mengakui pihaknya kekurangan jumlah kacamata GMT untuk warga. Planetarium hanya menyediakan 4.700 kacamata matahari. "Ini hari libur, jadi ramai. Masyarakat sudah antre sejak pukul 02.00 WIB sampai pukul 05.45 WIB, banyak warga yang tidak dapat (kacamata)" ucap dia.
Namun, Eko merasa bersyukur dengan kondisi langit Jakarta yang cerah, sehingga tidak menghalangi proses pengamatan gerhana matahari oleh warga.
GMT di Jakarta mulai terjadi sekitar pukul 06.19.20 WIB. Puncak gerhana sebagian terjadi sekitar pukul 07.21.32 WIB dan gerhana berakhir sekitar pukul 08.31.42 WIB.
Masyarakat yang menonton gerhana mulai meninggalkan TIM sekitar pukul 08.00 WIB, atau beberapa menit setelah gerhana matahari mengalami puncaknya di langit Ibu Kota.
medcom.id, Jakarta: Seorang turis mancanegara asal Amerika Serikat (AS) Jeane, 27, mengaku senang bisa menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di Indonesia. Bersama dua orang temannya, Jeane memilih menyaksikan GMT di Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.
"Saya sangat beruntung kali ini sedang berada di Indonesia. Tempat ini sangat spesial. Gerhana Matahari sangat menakjubkan," kata Jeane di kawasan Taman Ismail Marzuki, Rabu (9/3/2016)
Jeane cs memilih Planetarium untuk mendapat posisi yang pas mengamati fenomena astronomi yang hanya terjadi 350 tahun sekali itu. Mereka bahkan rela tak beristirahat agar tak terjebak antrean dan masih bisa mendapatkan kacamata GMT gratis dari penyelenggara.
"Saya belum tidur. Sangat senang mendapat kesempatan ini," kata dia.
Antusiasme warga Jakarta pun dirasakan saat fenomena alam ini berlangsung. Belasan ribu warga memadati Gerhana Matahari di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
"Karena ini hari libur, jadi pengunjungnya lebih dari 10 ribu," kata Kasubag TU UPT Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta Eko Wahyu Wibowo.
Eko menyebutkan penghitungan estimasi jumlah pengunjung yang ikut mengamati GMT, dilakukan berdasarkan kapasitas lahan di Taman Ismail Marzuki . "Semua lahan penuh. Bahkan kemacetan kendaraan saya dengar (dari depan TIM) sampai ke Tugu Tani," imbuhnya.
Eko mengakui pihaknya kekurangan jumlah kacamata GMT untuk warga. Planetarium hanya menyediakan 4.700 kacamata matahari. "Ini hari libur, jadi ramai. Masyarakat sudah antre sejak pukul 02.00 WIB sampai pukul 05.45 WIB, banyak warga yang tidak dapat (kacamata)" ucap dia.
Namun, Eko merasa bersyukur dengan kondisi langit Jakarta yang cerah, sehingga tidak menghalangi proses pengamatan gerhana matahari oleh warga.
GMT di Jakarta mulai terjadi sekitar pukul 06.19.20 WIB. Puncak gerhana sebagian terjadi sekitar pukul 07.21.32 WIB dan gerhana berakhir sekitar pukul 08.31.42 WIB.
Masyarakat yang menonton gerhana mulai meninggalkan TIM sekitar pukul 08.00 WIB, atau beberapa menit setelah gerhana matahari mengalami puncaknya di langit Ibu Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)