Jakarta: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 memberikan kesan mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik yang menyambutnya, tetapi juga bagi sosok Roberto Fiorini (54), chef atau juru masak yang dipercaya untuk menyiapkan hidangan khusus selama kunjungan bersejarah tersebut.
Fiorini, seorang koki asal Roma, Italia, mengaku merasa sangat terhormat mendapat kesempatan ini, yang menurutnya merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan sepanjang kariernya. Kesempatan ini berkat koneksi General Manager Albagroup, Michele Carbotti.
Sosok Roberto Fiorini, Juru Masak Paus Fransiskus
Roberto Fiorini bukanlah koki biasa. Sebagai Executive Chef Albagroup, ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia kuliner internasional. Fiorini memulai karier memasaknya sejak usia 14 tahun dan selama itu telah menyajikan hidangan untuk sejumlah tokoh dunia.
Baca juga: Pesan Penting Dari Paus Fransiskus: Jangan Kehilangan Senyummu
Beberapa di antaranya termasuk Mauro Uliassi (chef ternama asal Italia yang memiliki tiga bintang Michelin), Gordon Ramsay (chef selebriti asal Inggris), hingga Raja Salman dari Arab Saudi. Fiorini juga pernah bekerja bersama koki-koki legendaris seperti Ferran Adrià dari Spanyol dan Luis Andoni dari Basque Country, Spanyol.
"Pas awal diberi tahu tugas ini saya merasa berat karena tanggung jawabnya besar. Bagi saya ini sebuah kehormatan besar. Walau sudah masak untuk banyak orang terkenal di dunia, tapi yang ini sangat spesial. Pope adalah orang spesial," kata Fiorini di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 6 September 2024.
Meski berpengalaman, Fiorini mengakui bahwa memasak untuk Paus Fransiskus tetaplah tantangan tersendiri. Setiap detail harus diperhatikan, mulai dari teknik memasak, kebersihan, hingga cita rasa yang diharapkan.
"Saya memakai banyak teknik memasak. Seperti saat Sri Paus ingin makan tenderloin. Kami marinasi dagingnya, lalu memotongnya dengan banyak cara. Setelahnya direndam cairan lagi sebelum dipanggang. Saya perlu membuat Sri Paus senang atas apa yang dia makan," ujar Fiorini.
Menu yang Disantap Paus Fransiskus
Selama kunjungan di Indonesia, Paus Fransiskus tidak meminta hidangan yang berlebihan. Menurut Fiorini, Paus sangat sederhana dalam hal makanan dan tidak memiliki pantangan khusus.
"Setiap detail hidangan sangat diperhatikan. Ketika hidangan akhirnya disajikan, saya merasa beban yang berat terangkat dan sangat lega," ujar Fiorini.
Meski demikian, Fiorini dan timnya tetap ingin memberikan yang terbaik dengan menghadirkan cita rasa Eropa klasik namun sederhana, yang disesuaikan dengan selera Paus.
Berikut beberapa menu yang disajikan Fiorini untuk Paus Fransiskus:
1. Tenderloin Marinated - Daging tenderloin yang dimarinasi secara khusus dan diolah menggunakan berbagai teknik memasak. "Kami merendam dan memotong daging dengan hati-hati untuk memastikan teksturnya sempurna dan cita rasanya sesuai dengan standar tertinggi," kata Fiorini.
2. Lamb Shoulder dengan Cous-Cous - Salah satu hidangan favorit Paus adalah Lamb Shoulder (bahu domba), yang disajikan bersama cous-cous, makanan tradisional dari gandum yang populer di Afrika Utara dan Timur Tengah.
3. Tiramisu - Hidangan penutup yang menjadi ciri khas Italia ini disajikan sebagai salah satu favorit Paus. Fiorini memastikan rasa dan tekstur tiramisu ini sesuai dengan standar masakan Italia autentik.
4. Panne Della Memoria - Roti spesial yang dikenal sebagai "Roti Kenangan" ini disajikan sebagai simbol penghormatan. Hidangan ini memiliki makna khusus dan sering dikaitkan dengan momen-momen spiritual dalam tradisi Katolik.
5. Pappardelle Al Ragu D'Anatra - Hidangan pasta klasik asal Italia yang terdiri dari pappardelle, sejenis pasta yang berbentuk pita lebar, disajikan dengan saus ragu bebek (d'anatra). Hidangan ini terkenal dengan kekayaan rasa yang dihasilkan dari kombinasi daging bebek yang empuk dan saus ragu yang dimasak perlahan hingga cita rasa benar-benar menyatu.
Selain menu-menu utama tersebut, Paus Fransiskus juga sangat menikmati buah-buahan tropis yang ditanam di Indonesia. Pisang, pepaya, nanas, dan semangka menjadi buah-buahan yang kerap disajikan di meja makan Paus selama di Indonesia.
Michele Carbotti, General Manager Alba Ristorante, mengungkapkan bahwa Paus sangat menyukai buah-buahan tersebut karena mereka jarang ditemukan dengan kualitas baik di Italia.
"Sri Paus sangat senang saat menyantap pisang dan pepaya di Indonesia. Sebab, kita tahu buah-buahan Indonesia (red, buah khas tropis) tak mudah diperoleh di Italia," kata Carbotti.
Proses Penyajian yang Khusus
Setiap hidangan yang disajikan Fiorini mengikuti pedoman dari Vatikan. Meski tidak ada pemeriksaan keamanan khusus, seluruh proses dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
"Pihak Paus sangat percaya satu sama lain, jadi tidak ada proses pengecekan keamanan yang ketat seperti yang biasa dilakukan untuk tokoh-tokoh lain," ungkap Carbotti.
Fiorini menambahkan, meski ini adalah tugas yang berat, ia merasa lega setelah melihat Paus Fransiskus menikmati makanan yang disajikan.
"Ketika Sri Paus menyukai apa yang kami masak, semua rasa cemas dan tegang hilang," katanya.
Bagi Fiorini, kesempatan memasak untuk Paus Fransiskus merupakan kehormatan yang luar biasa dan pencapaian puncak dalam kariernya.
Meski sering memasak untuk tokoh dunia, melayani Paus Fransiskus di Indonesia memiliki makna emosional yang mendalam, terutama karena kedekatannya dengan Roma dan latar belakangnya sebagai seorang Katolik.
"Maradona pernah datang ke restoran saya. Tapi saya gak minta foto bareng meski semua orang menyukainya. Namun, untuk Paus gak begitu. Saya gak mau ketinggalan momen supaya bisa terus mengenangnya sampai saya wafat," pungkas Fiorini.
Jakarta: Kunjungan
Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 memberikan kesan mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik yang menyambutnya, tetapi juga bagi sosok Roberto Fiorini (54), chef atau juru masak yang dipercaya untuk menyiapkan hidangan khusus selama kunjungan bersejarah tersebut.
Fiorini, seorang koki asal Roma, Italia, mengaku merasa sangat terhormat mendapat kesempatan ini, yang menurutnya merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan sepanjang kariernya. Kesempatan ini berkat koneksi General Manager Albagroup, Michele Carbotti.
Sosok Roberto Fiorini, Juru Masak Paus Fransiskus
Roberto Fiorini bukanlah koki biasa. Sebagai
Executive Chef Albagroup, ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia kuliner internasional. Fiorini memulai karier memasaknya sejak usia 14 tahun dan selama itu telah menyajikan hidangan untuk sejumlah tokoh dunia.
Baca juga:
Pesan Penting Dari Paus Fransiskus: Jangan Kehilangan Senyummu
Beberapa di antaranya termasuk Mauro Uliassi (chef ternama asal Italia yang memiliki tiga bintang Michelin), Gordon Ramsay (chef selebriti asal Inggris), hingga Raja Salman dari Arab Saudi. Fiorini juga pernah bekerja bersama koki-koki legendaris seperti Ferran Adrià dari Spanyol dan Luis Andoni dari Basque Country, Spanyol.
"Pas awal diberi tahu tugas ini saya merasa berat karena tanggung jawabnya besar. Bagi saya ini sebuah kehormatan besar. Walau sudah masak untuk banyak orang terkenal di dunia, tapi yang ini sangat spesial. Pope adalah orang spesial," kata Fiorini di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 6 September 2024.
Meski berpengalaman, Fiorini mengakui bahwa memasak untuk Paus Fransiskus tetaplah tantangan tersendiri. Setiap detail harus diperhatikan, mulai dari teknik memasak, kebersihan, hingga cita rasa yang diharapkan.
"Saya memakai banyak teknik memasak. Seperti saat Sri Paus ingin makan tenderloin. Kami marinasi dagingnya, lalu memotongnya dengan banyak cara. Setelahnya direndam cairan lagi sebelum dipanggang. Saya perlu membuat Sri Paus senang atas apa yang dia makan," ujar Fiorini.
Menu yang Disantap Paus Fransiskus
Selama kunjungan di Indonesia, Paus Fransiskus tidak meminta hidangan yang berlebihan. Menurut Fiorini, Paus sangat sederhana dalam hal makanan dan tidak memiliki pantangan khusus.
"Setiap detail hidangan sangat diperhatikan. Ketika hidangan akhirnya disajikan, saya merasa beban yang berat terangkat dan sangat lega," ujar Fiorini.
Meski demikian, Fiorini dan timnya tetap ingin memberikan yang terbaik dengan menghadirkan cita rasa Eropa klasik namun sederhana, yang disesuaikan dengan selera Paus.
Berikut beberapa menu yang disajikan Fiorini untuk Paus Fransiskus:
1.
Tenderloin Marinated - Daging tenderloin yang dimarinasi secara khusus dan diolah menggunakan berbagai teknik memasak. "Kami merendam dan memotong daging dengan hati-hati untuk memastikan teksturnya sempurna dan cita rasanya sesuai dengan standar tertinggi," kata Fiorini.
2.
Lamb Shoulder dengan Cous-Cous - Salah satu hidangan favorit Paus adalah Lamb Shoulder (bahu domba), yang disajikan bersama cous-cous, makanan tradisional dari gandum yang populer di Afrika Utara dan Timur Tengah.
3.
Tiramisu - Hidangan penutup yang menjadi ciri khas Italia ini disajikan sebagai salah satu favorit Paus. Fiorini memastikan rasa dan tekstur tiramisu ini sesuai dengan standar masakan Italia autentik.
4.
Panne Della Memoria - Roti spesial yang dikenal sebagai "Roti Kenangan" ini disajikan sebagai simbol penghormatan. Hidangan ini memiliki makna khusus dan sering dikaitkan dengan momen-momen spiritual dalam tradisi Katolik.
5.
Pappardelle Al Ragu D'Anatra - Hidangan pasta klasik asal Italia yang terdiri dari pappardelle, sejenis pasta yang berbentuk pita lebar, disajikan dengan saus ragu bebek (d'anatra). Hidangan ini terkenal dengan kekayaan rasa yang dihasilkan dari kombinasi daging bebek yang empuk dan saus ragu yang dimasak perlahan hingga cita rasa benar-benar menyatu.
Selain menu-menu utama tersebut, Paus Fransiskus juga sangat menikmati buah-buahan tropis yang ditanam di Indonesia. Pisang, pepaya, nanas, dan semangka menjadi buah-buahan yang kerap disajikan di meja makan Paus selama di Indonesia.
Michele Carbotti, General Manager Alba Ristorante, mengungkapkan bahwa Paus sangat menyukai buah-buahan tersebut karena mereka jarang ditemukan dengan kualitas baik di Italia.
"Sri Paus sangat senang saat menyantap pisang dan pepaya di Indonesia. Sebab, kita tahu buah-buahan Indonesia (red, buah khas tropis) tak mudah diperoleh di Italia," kata Carbotti.
Proses Penyajian yang Khusus
Setiap hidangan yang disajikan Fiorini mengikuti pedoman dari Vatikan. Meski tidak ada pemeriksaan keamanan khusus, seluruh proses dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
"Pihak Paus sangat percaya satu sama lain, jadi tidak ada proses pengecekan keamanan yang ketat seperti yang biasa dilakukan untuk tokoh-tokoh lain," ungkap Carbotti.
Fiorini menambahkan, meski ini adalah tugas yang berat, ia merasa lega setelah melihat Paus Fransiskus menikmati makanan yang disajikan.
"Ketika Sri Paus menyukai apa yang kami masak, semua rasa cemas dan tegang hilang," katanya.
Bagi Fiorini, kesempatan memasak untuk Paus Fransiskus merupakan kehormatan yang luar biasa dan pencapaian puncak dalam kariernya.
Meski sering memasak untuk tokoh dunia, melayani Paus Fransiskus di Indonesia memiliki makna emosional yang mendalam, terutama karena kedekatannya dengan Roma dan latar belakangnya sebagai seorang Katolik.
"Maradona pernah datang ke restoran saya. Tapi saya gak minta foto bareng meski semua orang menyukainya. Namun, untuk Paus gak begitu. Saya gak mau ketinggalan momen supaya bisa terus mengenangnya sampai saya wafat," pungkas Fiorini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)