Jakarta: Kasus positif covid-19 di Tanah Air kembali melonjak. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan kasus mingguan pekan lalu meningkat hingga dua kali lipat ketimbang akhir Mei 2022.
Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mencoba menjelaskan mengenai lonjakan kasus covid-19. Ia mengaku belum bisa memastikan penyebabnya.
"Sampai saat ini belum dapat disimpulkan penyebab pasti terjadinya kenaikan tren kasus positif dan kasus aktif," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022.
Baca: Satgas: Kasus Mingguan Covid-19 Meningkat Dua Kali Lipat
Namun, menurutnya, ada sejumlah indikator yang menjadi alasan jumlah infeksi virus tersebut meningkat. Berikut ini di antaranya:
1. Mobilitas penduduk
Wiku menduga lonjakan kasus covid-19 akibat mobilitas penduduk yang terus meningkat daripada 2021. Sehingga, interaksi antarmasyarakat dari berbagai wilayah lebih tinggi.
"Aktivitas masyarakat yang kembali normal di tempat publik dan kegiatan berskala besar berpotensi meningkatkan penularan covid-19," ujar Wiku.
2. Mengendurnya kedisiplinan masyarakat menjalankan prokes
Selain itu, kedisiplinan masyarakat yang mengendur dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) juga diduga menjadi indikator meningkatnya kasus covid-19. Masyarakat mulai mengendurkan prokes karena kasus covid-19 sempat melandai.
"Dapat kita lihat di tempat umum dan permukiman pemakaian masker sudah longgar dan tidak sedisiplin saat kasus meningkat," lanjut Wiku.
3. Kemunculan varian BA.4 dan BA.5
Indikator lain yang membuat kasus covid-19 melonjak ialah munculnya varian BA.4 dan BA.5. Kedua varian anyar itu sudah masuk ke Indonesia, bahkan terdeteksi di DKI Jakarta dan Bali.
"Varian ini dilaporkan di Indonesia 6 Juni 2022," katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI melaporkan jumlah kasus subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia hingga hari ini berjumlah 20 kasus. Terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5.
Jakarta: Kasus positif covid-19 di Tanah Air kembali melonjak. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan kasus mingguan pekan lalu meningkat hingga dua kali lipat ketimbang akhir Mei 2022.
Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mencoba menjelaskan mengenai lonjakan kasus covid-19. Ia mengaku belum bisa memastikan penyebabnya.
"Sampai saat ini belum dapat disimpulkan penyebab pasti terjadinya kenaikan tren kasus positif dan kasus aktif," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022.
Baca:
Satgas: Kasus Mingguan Covid-19 Meningkat Dua Kali Lipat
Namun, menurutnya, ada sejumlah indikator yang menjadi alasan jumlah infeksi virus tersebut meningkat. Berikut ini di antaranya:
1. Mobilitas penduduk
Wiku menduga lonjakan kasus covid-19 akibat mobilitas penduduk yang terus meningkat daripada 2021. Sehingga, interaksi antarmasyarakat dari berbagai wilayah lebih tinggi.
"Aktivitas masyarakat yang kembali normal di tempat publik dan kegiatan berskala besar berpotensi meningkatkan penularan covid-19," ujar Wiku.
2. Mengendurnya kedisiplinan masyarakat menjalankan prokes
Selain itu, kedisiplinan masyarakat yang mengendur dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) juga diduga menjadi indikator meningkatnya kasus covid-19. Masyarakat mulai mengendurkan prokes karena kasus covid-19 sempat melandai.
"Dapat kita lihat di tempat umum dan permukiman pemakaian masker sudah longgar dan tidak sedisiplin saat kasus meningkat," lanjut Wiku.
3. Kemunculan varian BA.4 dan BA.5
Indikator lain yang membuat kasus covid-19 melonjak ialah munculnya varian BA.4 dan BA.5. Kedua varian anyar itu sudah masuk ke Indonesia, bahkan terdeteksi di DKI Jakarta dan Bali.
"Varian ini dilaporkan di Indonesia 6 Juni 2022," katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI melaporkan jumlah kasus subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia hingga hari ini berjumlah 20 kasus. Terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PAT)