Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengklaim proses identifikasi korban Lion Air PK-LQP lebih cepat ketimbang pemeriksaan korban Air Asia yang jatuh di Selat Karimata, pada 2014. Ini lantaran ada perbedaan kondisi penemuan jenazah.
Kepala Tim DVI Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan proses indentikasi korban dengan tubuh yang utuh akan lebih lama jika dibandingkan identifikasi bagian-bagian tubuh.
"Misalnya satu hari saja kalau body utuh bisa periksa delapan body, kalau ini kan (korban Lion Air) kecil-kecil, ya cepat tapi jadinya (pemeriksaan) DNA ," ujar Lisda di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa 13 November 2018.
Ia menambahkan, identifikasi bagian tubuh utuh harus melewati beberapa tahapan. Misalnya, pemeriksan gigi dan jika ada rekam medis harus disesuaikan.
"Tapi kalau body part ini dari giginya tidak ada, semua enggak ada, apa yang mau kita catat. Jadi relatif lebih cepat, jadi langsung ambil sampel DNA bawa ke laboratorium," lanjutnya.
Lisda menyatakan, waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi korban Air Asia sekitar tiga bulan. Sedangkan, untuk Lion Air dalam satu identifikasi bagian tubuh korban hanya butuh waktu empat hingga delapan hari.
Hingga hari ke-15, DVI Polri telah mengidentifikasi 85 korban yang terdiri 64 laki-laki dan 21 perempuan. Total korban berdasarkan manifes penumpang ada 189 orang. Dengan begitu, masih ada 104 korban yang belum teridentifikasi.
Jakarta: Tim
Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengklaim proses identifikasi korban Lion Air PK-LQP lebih cepat ketimbang pemeriksaan korban Air Asia yang jatuh di Selat Karimata, pada 2014. Ini lantaran ada perbedaan kondisi penemuan jenazah.
Kepala Tim DVI Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan proses indentikasi korban dengan tubuh yang utuh akan lebih lama jika dibandingkan identifikasi bagian-bagian tubuh.
"Misalnya satu hari saja kalau body utuh bisa periksa delapan body, kalau ini kan (korban Lion Air) kecil-kecil, ya cepat tapi jadinya (pemeriksaan) DNA ," ujar Lisda di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa 13 November 2018.
Ia menambahkan, identifikasi bagian tubuh utuh harus melewati beberapa tahapan. Misalnya, pemeriksan gigi dan jika ada rekam medis harus disesuaikan.
"Tapi kalau
body part ini dari giginya tidak ada, semua enggak ada, apa yang mau kita catat. Jadi relatif lebih cepat, jadi langsung ambil sampel DNA bawa ke laboratorium," lanjutnya.
Lisda menyatakan, waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi korban Air Asia sekitar tiga bulan. Sedangkan, untuk Lion Air dalam satu identifikasi bagian tubuh korban hanya butuh waktu empat hingga delapan hari.
Hingga hari ke-15, DVI Polri telah mengidentifikasi 85 korban yang terdiri 64 laki-laki dan 21 perempuan. Total korban berdasarkan manifes penumpang ada 189 orang. Dengan begitu, masih ada 104 korban yang belum teridentifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)