medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional menyetop operasi pencarian korban AirAsia QZ8501. Basarnas meminta keluarga korban memahami bahwa Tim SAR sudah berusaha maksimal.
Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo siang ini akan bertemu Presiden Joko Widodo. Dia akan melaporkan penutupan operasi yang sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.
Kemudian, Bambang akan bertemu keluarga korban. Dia akan berkoordinasi dan memberikan rentang dua pekan ke depan, apakah operasi tetap dilanjutkan atau tidak. Tapi, kalau dilanjutkan, pencarian berskala kecil.
"Maksimal dua minggu. Setelah itu, semua finis. Semua harus menerima sebuah kenyataan. Antara harapan dan kenyataan dengan hasil operasi yang kami capai," kata Bambang dalam jumpa pers di atas Geladak KM SAR Pacitan, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Menurut dia, operasi ini harus ada akhirnya. Sebab, operasi sudah direncanakan dan dilaksanakan sesaat setelah pesawat nahas itu dinyatakan jatuh pada 28 Desember tahun lalu.
"Sehingga, kami menjadi pasti bahwa operasi itu direncanakan, dilaksanakan, diakhiri, dan dievaluasi. Saya hanya menginginkan menjadi pasti. Menjawab harapan keluarga korban, saya berikan peluang satu minggu dan dua minggu. Setelah itu, saya berharap memahami sebuah kenyataan, sehingga kami semua tidak disajikan hal yang tidak pasti," tegas Bambang.
Pesawat Air Asia QZ8501 membawa sebanyak 162 orang jatuh di perairan Selat Karimata. Terdiri dari 155 penumpang dan tujuh awak pesawat. Tim SAR gabungan berhasil menemukan sebagian besar korban dan sudah teridentifikasi.
Selain itu, tim juga sudah mengangkut sebagian besar badan pesawat serta black box untuk kepentingan investigasi. "Dari data yang ada, ada 59 jenazah yang belum ditemukan," ujar Bambang.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional menyetop operasi pencarian korban AirAsia QZ8501. Basarnas meminta keluarga korban memahami bahwa Tim SAR sudah berusaha maksimal.
Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo siang ini akan bertemu Presiden Joko Widodo. Dia akan melaporkan penutupan operasi yang sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.
Kemudian, Bambang akan bertemu keluarga korban. Dia akan berkoordinasi dan memberikan rentang dua pekan ke depan, apakah operasi tetap dilanjutkan atau tidak. Tapi, kalau dilanjutkan, pencarian berskala kecil.
"Maksimal dua minggu. Setelah itu, semua finis. Semua harus menerima sebuah kenyataan. Antara harapan dan kenyataan dengan hasil operasi yang kami capai," kata Bambang dalam jumpa pers di atas Geladak KM SAR Pacitan, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Menurut dia, operasi ini harus ada akhirnya. Sebab, operasi sudah direncanakan dan dilaksanakan sesaat setelah pesawat nahas itu dinyatakan jatuh pada 28 Desember tahun lalu.
"Sehingga, kami menjadi pasti bahwa operasi itu direncanakan, dilaksanakan, diakhiri, dan dievaluasi. Saya hanya menginginkan menjadi pasti. Menjawab harapan keluarga korban, saya berikan peluang satu minggu dan dua minggu. Setelah itu, saya berharap memahami sebuah kenyataan, sehingga kami semua tidak disajikan hal yang tidak pasti," tegas Bambang.
Pesawat Air Asia QZ8501 membawa sebanyak 162 orang jatuh di perairan Selat Karimata. Terdiri dari 155 penumpang dan tujuh awak pesawat. Tim SAR gabungan berhasil menemukan sebagian besar korban dan sudah teridentifikasi.
Selain itu, tim juga sudah mengangkut sebagian besar badan pesawat serta
black box untuk kepentingan investigasi.
"Dari data yang ada, ada 59 jenazah yang belum ditemukan," ujar Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)