medcom.id, Kotawaringin Barat: Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebut AirAsia QZ8501 tak punya izin terbang Minggu, 28 Desember 2014, khusus rute Surabaya-Singapura pulang pergi. Mereka hanya mengantongi izin mengudara Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.
"Waktu terbang Minggu itu tak ada izin rutenya. Karena dia (AirAsia) punya izin di winter itu hari 1, hari 2, hari 4, dan hari 6," kata Jonan di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Rabu (7/1/2015).
Keterangan Jonan bertolak belakang dengan pernyataan Singapura. Negeri Singa itu mengatakan, AirAsia punya izin terbang Minggu dari Singapura ke Surabaya.
Jonan tak mau berpolemik tentang itu. Menurut dia, itu hal lumrah. Lagi pula antara satu negara dengan negara lain tak musti mengetahui izin masing-masing.
Sebaliknya, tambah Jonan, maskapai harus aktif mengurus izin terbang di satu negara. Andai AirAsia punya izin di Singapura, mereka juga mutlak mengurus "restu" di Indonesia, lewat Kementerian Perhubungan.
Jonan menegaskan, AirAsia boleh bebas terbang di langit Singapura, tapi tidak di Indonesia. Mereka tidak kebal aturan di Indonesia.
"Kenapa saya harus nurut Singapura, sejak kapan saya harus nurut Singapura. Jangan media ngomongnya, di sana mungkin sudah dapat izinnya, di saya tidak ada izin terbang pada Minggu. Kayak kemarin (AirAsia) Palembang-Kuala Namu tidak ada izinnya, ya enggak terbang," tegas Jonan.
Jonan memastikan tak ada yang salah soal pembekuan penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura PP. Pembekuan rute tertuang dalam surat Dirjen Perhubungan Udara Nomor AU. 088/1/1/DRJU-DAU-2015 tanggal 2 Januari 2015.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata mengatakan, dasar pembekuan rute karena PT Indonesia AirAsia melanggar izin yang dikeluarkan Dirjen Perhubungan Udara No. AU. 008/30/6/DRJU.DAU.2014 tanggal 24 Oktober 2014 perihal izin penerbangan luar negeri periode winter 2014/2015.
Menengok izin 24 Oktober 2014, seharusnya AirAsia hanya terbang dari Surabaya ke Singapura atau sebaliknya pada Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu. Nah, kecelakaan AirAsia QZ8501 terjadi pada Minggu. PT AirAsia tak pernah melapor mereka juga terbang pada Minggu.
medcom.id, Kotawaringin Barat: Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebut AirAsia QZ8501 tak punya izin terbang Minggu, 28 Desember 2014, khusus rute Surabaya-Singapura pulang pergi. Mereka hanya mengantongi izin mengudara Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.
"Waktu terbang Minggu itu tak ada izin rutenya. Karena dia (AirAsia) punya izin di winter itu hari 1, hari 2, hari 4, dan hari 6," kata Jonan di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Rabu (7/1/2015).
Keterangan Jonan bertolak belakang dengan pernyataan Singapura. Negeri Singa itu mengatakan, AirAsia punya izin terbang Minggu dari Singapura ke Surabaya.
Jonan tak mau berpolemik tentang itu. Menurut dia, itu hal lumrah. Lagi pula antara satu negara dengan negara lain tak musti mengetahui izin masing-masing.
Sebaliknya, tambah Jonan, maskapai harus aktif mengurus izin terbang di satu negara. Andai AirAsia punya izin di Singapura, mereka juga mutlak mengurus "restu" di Indonesia, lewat Kementerian Perhubungan.
Jonan menegaskan, AirAsia boleh bebas terbang di langit Singapura, tapi tidak di Indonesia. Mereka tidak kebal aturan di Indonesia.
"Kenapa saya harus nurut Singapura, sejak kapan saya harus nurut Singapura. Jangan media ngomongnya, di sana mungkin sudah dapat izinnya, di saya tidak ada izin terbang pada Minggu. Kayak kemarin (AirAsia) Palembang-Kuala Namu tidak ada izinnya, ya enggak terbang," tegas Jonan.
Jonan memastikan tak ada yang salah soal pembekuan penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura PP. Pembekuan rute tertuang dalam surat Dirjen Perhubungan Udara Nomor AU. 088/1/1/DRJU-DAU-2015 tanggal 2 Januari 2015.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata mengatakan, dasar pembekuan rute karena PT Indonesia AirAsia melanggar izin yang dikeluarkan Dirjen Perhubungan Udara No. AU. 008/30/6/DRJU.DAU.2014 tanggal 24 Oktober 2014 perihal izin penerbangan luar negeri periode winter 2014/2015.
Menengok izin 24 Oktober 2014, seharusnya AirAsia hanya terbang dari Surabaya ke Singapura atau sebaliknya pada Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu. Nah, kecelakaan AirAsia QZ8501 terjadi pada Minggu. PT AirAsia tak pernah melapor mereka juga terbang pada Minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)