medcom.id, Jakarta: Ibadah haji jadi istimewa karena tidak semua orang punya kesempatan melaksanakan rukun Islam kelima tersebut. Persiapan harus matang, jangan sampai ada hal yang menggangu pelaksanaan ibadah haji.
Prosesi rukun haji memakan waktu lama, membutuhkan kondisi fisik dan kesehatan prima. Ditambah cuaca saat ini di Kota Makkah sangat panas.
Muhammad Basori, 48, salah seorang calon haji asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jauh-jauh hari menyiapkan fisik agar kuat menjalani rangkaian rukun haji. Ia rajin lari pagi dan meminum suplemen kesehatan.
"Ini ibadah tahunan, tidak semua orang mampu. Persiapan fisik, sepekan terakhir saya rajin lari pagi di sekitar komplek," kata Basori kepada Metrotvnews.com di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (9/8/2016).
Sedangkan Raharjo, 80, calon haji asal Tebet, Jakarta Selatan, mengaku tidak mungkin seperti Basori, lari setiap pagi, mengingat usianya sudah uzur. Ia hanya mendandalkan obatan-obatan untuk menjaga kondisi fisik.
"Saya punya asma, jadi persiapannya obat-obatan saja, semoga lancar-lancar saja di sana," kata Raharjo, calon haji yang mendaftar sejak 2011.
Tidak hanya fisik, Basori dan Rahardjo juga memikirkan persiapan logistik. Keduanya membawa makanan yang secara penyiapannya tidak sulit, seperti mie instan. "Kalau beli (mie) di sana kan mahal," ujar Basori.
Sedangkan Raharjo mengaku membawa sambal secukupnya. Keduanya percaya makanan yang disediakan panitia haji mencukupi, tetapi membawa bekal yang tidak menggangu pelaksanaan haji tidak ada salahnya.
medcom.id, Jakarta: Ibadah haji jadi istimewa karena tidak semua orang punya kesempatan melaksanakan rukun Islam kelima tersebut. Persiapan harus matang, jangan sampai ada hal yang menggangu pelaksanaan ibadah haji.
Prosesi rukun haji memakan waktu lama, membutuhkan kondisi fisik dan kesehatan prima. Ditambah cuaca saat ini di Kota Makkah sangat panas.
Muhammad Basori, 48, salah seorang calon haji asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jauh-jauh hari menyiapkan fisik agar kuat menjalani rangkaian rukun haji. Ia rajin lari pagi dan meminum suplemen kesehatan.
"Ini ibadah tahunan, tidak semua orang mampu. Persiapan fisik, sepekan terakhir saya rajin lari pagi di sekitar komplek," kata Basori kepada
Metrotvnews.com di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (9/8/2016).
Sedangkan Raharjo, 80, calon haji asal Tebet, Jakarta Selatan, mengaku tidak mungkin seperti Basori, lari setiap pagi, mengingat usianya sudah uzur. Ia hanya mendandalkan obatan-obatan untuk menjaga kondisi fisik.
"Saya punya asma, jadi persiapannya obat-obatan saja, semoga lancar-lancar saja di sana," kata Raharjo, calon haji yang mendaftar sejak 2011.
Tidak hanya fisik, Basori dan Rahardjo juga memikirkan persiapan logistik. Keduanya membawa makanan yang secara penyiapannya tidak sulit, seperti mie instan.
"Kalau beli (mie) di sana kan mahal," ujar Basori.
Sedangkan Raharjo mengaku membawa sambal secukupnya. Keduanya percaya makanan yang disediakan panitia haji mencukupi, tetapi membawa bekal yang tidak menggangu pelaksanaan haji tidak ada salahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)